A.
Perbandingan tataran Filosofis
Kedua aliran filsafat
tersebut terus berkembang dengan dukungan prngikut-pengikutnya, yang dalam
wacana metodologi penelitian telah mendorong lahirnya paradigma penelitian
kuantitatif (positivisme) dan paradigma penelitian kualitatif (fenomenologi).
Kedua paradigma pendekatan penelitian tersebut nampak sekali mempunyai
asumsi/aksioma dasar filosofis dan paradigma berbeda yang menurut Lincoln dan
Guba perbedaan tersebut terletak dalam asumsi/aksioma tentang kenyataan,
hubungan pencari tahu dengan tahu (yang diketahui), generalisasi, kausalitas,
dan masalah nilai.
Dalam pandangan
positivisme dari sudut ontologi meyakini bahwa realitas merupakan suatu yang
tunggal dan dapat dipecah-pecah untuk dipelajari/dipahami secara bebas, obyek
yang diteliti bisa dieliminasikan dari obyek-obyek lainnya, sedangkan dalam
pandangan fenomenologi kenyataan itu merupakan suatu yang utuh, oleh karena itu
obyek harus dilihat dalam suatu konteks natural tidak dalam bentuk yang
terfragmentasi.
B.
Perbandingan tataran Metodologis
Memahami landasan
filosofis penelitian kualitatif dalam perbandingannya dengan penelitian
kuantitatif merupakan hal yang penting sebagai dasar bagi pemahaman yang tepat
terhadap penelitian kualitatif, namun demikian bagi seorang peneliti penguasaan
dalam tingkatan operasional lebih diperlukan lagi agar dalam pelaksanaan
penelitian tidak terjadi kerancuan metodologis, dan penelitian benar-benar
dilaksanakan dalam suatu bingkai pendekatan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam tataran metodologis
perbedaan landasan filosofis terefleksikan dalam perbedaan metode penelitian,
dimana positivisme dimanifestasikan dalam metode penelitian kuantitatif
sedangkan fenomenologi dimanifestasikan dalam metode penelitian kualitatif.
Kedua pendekatan ini sering diposisikan secara diametral, meskipun belakangan
ini terdapat upaya untuk menggabungkannya baik dalam bentuk paralelisasi maupun
kombinasi, adapun perbedaan antara metode kuantitatif dengan kualitatif adalah
sebagai berikut :
Metode Kuantitatif
1. Menggunakan hiopotesis
yang ditentukan sejak awal penelitian
2. Definisi yang jelas
dinyatakan sejak awal
3. Reduksi data menjadi
angka-angka
4. Lebih memperhatikan
reliabilitas skor yang diperoleh melalui instrumen penelitian
5. Penilaian validitas
menggunakan berbagai prosedur dengan mengandalkan hitungan statistik
6. Mengunakan deskripsi
prosedur yang jelas (terinci)
7. sampling random
8. Desain/kontrol
statistik atas variabel eksternal
9. Menggunakan desain
khusus untuk mengontrol bias prosedur
10. Menyimpulkan hasil
menggunakan statistik
11. Memecah gejala-gejala
menjadi bagian-bagian untuk dianalisis
12. Memanipulasi aspek,
situasi atau kondisi dalam mempelajari gejala yang kompleks
Metode Kualitatif
1. Hipotesis dikembangkan
sejalan dengan penelitian/saat penelitian
2. Definisi sesuai
konteks atau saat penelitian berlangsung
3. Deskripsi naratif/kata-kata,
ungkapan atau pernyataan
4. Deskripsi
naratif/kata-kata, ungkapan atau pernyataan
5. Lebih suka menganggap
cukup dengan reliabilitas penyimpulan
6. Penilaian validitas
melalui pengecekan silang atas sumber informasi
7. Menggunakan deskripsi
prosedur secara naratif
8. Sampling purposive
9. Menggunakan analisis
logis dalam mengontrol variabel ekstern
10. Mengandalkan peneliti
dalam mengontrol bias
11. Menyimpulkan hasil
secara naratif/kata-kata
12. Gejala-gejala yang
terjadi dilihat dalam perspektif keseluruhan
13. Tidak merusak
gejala-gejala yang terjadi secara alamiah /membiarkan keadaan aslinya
No comments:
Post a Comment