Pages

Bisnis Tanpa Iuran Bulanan

Super Excellent Network Bersama Meraih Kebebasan Finansial Yang Sebenarnya

Saturday, February 23, 2013

Format Berita TV dan Jenis Kamera



Format Berita TV
Sebelum menulis berita dari bahan-bahan berita yang telah terkumpul, reporter TV harus memahami terlebih dahulu format penulisan berita TV. Format penulisan berita TV sangat berbeda dengan surat kabar, majalah maupun radio. Menarik tidaknya sebuah berita TV sangat tergantung pada penentuan format.
Format berita TV dapat ditetapkan sesuai dengan bahan yang diperoleh. Reporter tidak dapat menentukan format secara sembarangan. Ada batasan yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan sebuah format sesuai bahan berita yang diperoleh. Secara umum format berita dapat disajikan sebagai berikut:

A.     Reader
Reader adalah format berita TV yang paling sederhana. Reporter cukup menuliskan lead in/teras berita saja untuk dibacakan oleh presenter atau penyiar berita. Berita ini sama sekali tidak memiliki gambar. Berita ini dibuat karena diperoleh menjelang deadline atau ketika program berita tengah mengudara.
Berita ini dapat ditulis dengan ketentuan:
1.      Memiliki nilai berita penting
2.      Sudah dicek kebenarannya
3.      Gambar belum tersedia
4.      Peristiwa terjadi menjelang atau saat program berita tengah mengudara
5.      Beritanya dapat berhubungan dan tidak berhubungan dengan berita yang tengah ditayangkan.
6.      Durasi maksimal 30 detik.


B.      Voice Over
        Voice over adalah format beruta TV yang lead in dan tubuh beritanya dibacakan penyiar seluruhnya. Sementara penyiar tengah membacakan isi tubuh berita, gambar pun menyertainya sesuai konteks naskah. Atmosphere sound yang terekam dalam gambar dapat dihilangkah atau dimunculkan bila memang dapat membangun suasana peristiwa.
Sebelum menulis berita ini, Anda harus terlebih dahulu melihat gambar yang tersedia dan mencatat gambar-gambar yang diperlukan. Sebab gambar yang diambil seorang juru kamera biasanya panjang, sementara Anda hanya memerlukan gambar beberapa detik saja. Ukurlah waktu gambar yang dapat Anda gunakan dan baru tulis berita sesuai gambar yang tersedia, sehingga berita yang Anda sajikan selaras dengan gambarnya.
Berita ini dapat disajikan dengan ketentuan:
1.      Memiliki nilai berita
2.      Data yang tersedia terbatas
3.      Gambar yang tersedia datar dan kurang dramatis
4.      Durasi 20-30 detik.

C.      VO-Grafik
        VO-Grafik adalah format berita televisi yang lead in dan isi beritanya seluruhnya dibacakan penyiarnya. Ketika penyiar membacakan tubuh berita, gambar pendukungnya hanya berupa grafik dan tulisan. Tidak ada sama sekali gambar peristiwa, karena saat berita ini dibuat peristiwanya tengah berlangsung dan redaksi belum meneria kiriman gambarnya.
Format Berita ini disusun dengan ketentuan:
1.      Memiliki nilai berita besar
2.      Gambar belum tersedia
3.      Memiliki data yang cukup
4.      Durasi maksimal 20 detik.

D.     Sound On Tape (SOT)
        Sound on Tape (SOT) adalah format berita TV yang hanya berisi lead in dan statement (pernyataan) narasumber. Penyiar hanya membacakan lead in berita, kemudian diikuti pernyataan narasumber. Pernyataan yang dikemukakan narasumber tidak boleh mengulang isi lead in. SOT harus merupakan kelanjutan kalimat dari lead in.
Berita ini dapat disajikan dengan ketentuan:
1.      Memiliki nilai berita
2.      Pernyataan yang dikemukakan narasumber lebih penting ditonjolkan daripada disusun dalam bentuk narasi
3.      Kalau dibuat dalam format lain, pernyataan narasumber menjadi tidak utuh dan tidak menarik
4.      Narasumber yang mengemukakan pernyataan bisa lebih dari satu orang, baik saling mendukung maupun bertentangan
5.      Format ini bisa dibuat sebagai pelengkap berita diatasnya dan bisa juga berdiri sendiri
6.      Durasi maksimal satu menit. Namun, jika pernyataan itu luar biasa pentingnya maka boleh lebih dari satu menit dan sesuaikan dengan kebutuhan.

E.      Voice Over – Sound on Tape (Vo – SOT)
        VO-SOT adalah format berita TV yang memadukan antara voice over dengan sound on tape. Lead ini dan isi tubuh berita dibacakan penyiar. Pada akhir berita dimunculkan SOT narasumber sebagai pelengkap berita yang telah dibacakan. Jadi, ekor sebuah berita diakhiri dengan SOT atau sync dan tidak ada lagi naskah yang dibacakan penyiar.
VO-SOT dapat disusun dengan ketentuan sebagai berikut:
1.      Memiliki nilai berita
2.      Gambar yang tersedia kurang menarik dan dramatis
3.      Ada bagian pernyataan narasumber (SOT) yang perlu ditonjolkan untuk melengkapi narasi pada akhir berita
4.      Durasi maksimal 60 menit, yang terdiri atas 40 detik VO dan 20 detik SOT. Namun jika memungkinkan, sebaiknya durasi keseluruhan dibawah 60 menit supaya berita tidak bertele-tele.

F.       Package (PKG)
        Package adalah format berita yang lead in-nya dibacakan penyiar, tetapi isi berita dibacakan (dubbing) oleh reporter bersangkutan atau narator lainnya. Pada bagian tubuh berita disisipkan SOT narasumber dan berita ditutup dengan narasi yang dibacakan reporter atau narator lainnya.
Berita package dapat disajikan dengan ketentuan sebagai berikut:
1.      Memiliki nilai berita
2.      Data yang diperoleh lengkap
3.      Gambar menarik dan dramatis
4.      Jika gambar memiliki atmosphere sound/natural sound yang menarik dan dramatis dari peristiwa harus dimunculkan supaya memikat penonton
5.      Kalau dirasakan penting, reporter dapat muncul (stand up) pada awal maupun akhir berita
6.      Durasi maksimal 2 menit 30 detik. 

G.     Live on Cam.
        Live on cam adalah format berita TV yang disiarkan langsung dari lapangan atau lokasi peliputan. Biasanya sebelum reporter melaporkan langsung, presenter akan membacakan lead in. Laporan model ini juga bisa disisipi gambar atau grafis yang relevan. Biasanya yang menggunakan format semacam ini ya kayak Breaking News itu.

H.     Live on Tape (LOT)
        Yang satu ini adalah format berita TV yang direkam secara langsung di tempat kejadian namun siarannya ditunda (delay). Jadi, reporter merekam dan menyusun laporannya di tempat peliputan dan penyiarannya baru dilakukan kemudian. Format ini dipilih untuk menunjukkan bahwa reporter hadir di tempat peristiwa.

I.        Live by Phone
        Ini  adalah format berita TV yang disiarkan secara langsung dari tempat peristiwa dengan menggunakan sambungan telepon ke studio. Lead in dibacakan presenter dan diteruskan dengan penyampaian berita oleh reporter. Wajah dan lokasi kejadian dimunculkan dalam grafis di televisi, atau jika tersedia juga bisa disisipkan gambar peristiwa sebelumnya.

J.        Phone Record
        Ini adalah format berita TV yang direkam secara langsung dari lokasi reporter meliput, tetapi penyiarannya dilakukan secara delay. Hampir sama dengan Live by Phone, tapi teknis penyiarannya secara delay.

K.      Visual News
        Ini adalah format berita TV yang hanya menayangkan gambar-gambar yang menarik dan dramatis (rolling). Presenter cukup membacakan lead in dan kemudian visual ditayangkan.

L.       Vox Pop
        Vox Pop (berasal dari Bahasa Latin, vox populi) berarti suara rakyat. Vox pop bukanlah format berita tapi dapat digunakan untuk melengkapi format berita yang ada. Biasanya berisi komentar atau opini dari masyarakat tentang isu tertentu. Durasinya singkat dan langsung to the point.


Jenis Kamera TV
            Kamera televisi menghasilkan gambar gerak (Motion Picture). Kamera ini digunakan untuk memproduksi acara televisi berupa berita dan non berita seperti sinetrom, drama music, dll.
Kamera TV dapat dibagi dua, yaitu:
1.      Kamera Film TV
Kamera ini mempunyai ukuran bahan filmnya sebesar 16mm. berdasarkan jenisnya dapat dibagi dua yaitu Reversal Film (berupa film positif) dan film negative.
Hasil gambar yang terdapat pada kamera film tersebut disebut Latent Image, kemudian diproses di laboratorium film menghasilkan Visible Image.
Visible Image yang terdapat di Reversal Film akan bisa langsung dilihat sedangkan pada film negative, Visible Image nya harus dipindahkan kedalam film positif yang disebut print film.
Karena proses kerja yang mempergunakan Reversal Film lebih cepat maka jenis ini banyak atau sering dipakai untuk pengambilan gambar berita (pemberitaan).
2.      Kamera Elektronik
Berdasarkan tempat pemakaiannya kamera elektronik dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
a.      Kamera Elektronik Studio
Kamera ini biasanya dipakai di studio untuk kegiatan regular dan tidak dipindah pindahkan. Ukuran kamera yang dipakai biasanya lebih besar dari ukuran kamera elektronik news gathering maupun elektronik field production. Karena ukurannya yang besar itu perlu penambahan penyanggah yang berupa tripod dan dolly.
Kamera ini sudah dipasang permanen didalam studio dengan memasangkan kabel penghubung ke ruang kendali atau pengontrol. Panjang kabel tergantung jarak dari studio ke ruang pengontrol atau pengendali. Biasanya 50 meter sampai 200 meter.
Kamera studio mempunyai view angle yang besar karena tabung CCD nya (Charge Couple Device) besar pula. Kamera ini biasanya dipergunakan untuk memproduksi siaran yang durasinya panjang dan lama.
b.      Kamera Elektronik News Gathering
Kamera ENG digunakan diluar studio, biasanya dipakai untuk peliputan berita. Dibandingkan dengan kamera studio ukurannya jauh lebih kecil dan sederhana. Sehingga mudah dibawa-bawa karena ringan serta bisa memakai tripod atau tanpa tripod dengan cara memanggulnya dengan bahu.
Output dari kamera eng berupa signal CCVS (Colour Composite Video Signal), merupakan hasil dari internal synchronise pulse gen yang membangkitkan pulsa-pulsa sinkronisasi yang terdapat pada kamera ini. Prosesor ampliefier juga terdapat didalam kamera ini.
Hubungan kamera dengan kamera mempergunakan multi wire cable sebagai pengirim gambar, suara, power supply dan control. Pada mulanya antara kamera dengan VTR terpisah, karena kemajuan teknologi dan kepraktisannya maka VTR digabungkan dengan kamera yang disebut dengan video tape recorder integrated camera ini muncul pada tahun 1980. Dengan mempergunakan kamera yang sudah terpadu dengan VTR nya akan dapat mengurangi noise (desisan) dan losses (drop signal) kehilangan signal
Kamera ENG (Electronic News Gathering) ini dapat digabungkan dengan kamera studio dengan cara melakukan gen lock (penyamaan signal) agar supaya video yang dihasilkandapat di mixer dengan yang lainnya.

c.       3. Kamera Elektronik Field Production
Kamera EFP digunakan untuk memproduksi acara diluar studio yang menggunakan waktu yang panjang/lama. Kamera dihubungkan dengan kabel yang panjangnya lebih kurang 30 meter sampai 100 meter bahkan lebih. Pada OB van, kamera ini juga dapat mempergunakan tripod dan mempergunakan beberapa kamera lainnya.




No comments:

Post a Comment