Pages

Bisnis Tanpa Iuran Bulanan

Super Excellent Network Bersama Meraih Kebebasan Finansial Yang Sebenarnya

Friday, July 20, 2012

Terlalu Mengandalkan 1 Kaki Saja Bisa Bahayakan Pemain Bola

Jakarta, Pemain bola kadang terlalu mengandalkan satu kaki yang dominan, misalnya Roberto Carlos dengan tendangan kaki kirinya yang legendaris atau David Beckham dengan tendangan pisang kaki kanannya. Kebiasaan ini meningkatkan risiko cedera.

Bagi para pemain bola seperti Roberto Carlos dan David Beckham, kaki yang paling dominan adalah segalanya sedangkan kaki sang satu lagi hanya dianggap sebagai pelengkap untuk lari. Tendangan bebas atau tembakan ke gawang lawan hampir selalu dilakukan dengan kaki yang dominan.

Penelitian terbaru yang dilakukan George Vagenas dari University of Athens menunjukkan, kebiasaan seperti ini bisa membahayakan si pemain itu sendiri. Risiko cedera karena terkilir baik di kaki yang dominan maupun yang lain 9 kali lebih besar dibandingkan yang kedua kakinya berfungsi seimbang.



Terkilir atau strain merupakan salah satu cedera paling umum dalam sepakbola yang ditandai dengan rusak atau sobeknya ligamen di persendian. Pemicunya adalah gerakan yang memelintir sendi, atau posisi mendarat yang tidak ideal setelah melompat.

Meski tergolong cedera yang relatif ringan, namun terkilir bisa sangat mempengaruhi performa seorang atlet khususnya pemain sepakbola. Keluhan nyeri yang dirasakan bisa mengganggu stabilitas pemain dalam beberapa pekan berikutnya atau bahkan hingga bertahun-tahun.

Untuk membuktukan baahayanya kalau terlalu mengandalkan satu kaki saja, Vagenas melakukan pengamatan terhadap 100 pemain bola dari 4 klub profesional di Yunani. Selama 10 bulan pengamatan, 17 pemain mengalami cendera akibat angkle atau sendi lainnya terkilir.

Hasil analisis menunjukkan, risiko terkilir pada pemain yang hanya mengandalkan satu kaki 9 kali lebih besar daripada yang kekuatannya seimbang. Cara mengukurnya adalah dengan berdiri jinjit lalu perlahan turun hingga jongkok, lalu dilihat kaki mana yang mengalami kontraksi paling besar.

"Seluruh pemain sepakbola, profesional atau tidak harus dievaluasi selama periode pramusim, oleh dokter spesialis olahraga untuk memverifikasi potensi asimetri (ketidakseimbangan) sendi di pergelangna kaki," kata Vagenas seperti dikutip dari Reuters, Senin (25/6/2012).

No comments:

Post a Comment