Golput
ditimbulkan dari beberapa kelompok generasi muda, terutama mahasiswa
untuk memboikot pemilihan umum kerana dianggap kurang memenuhi syarat
yang diperlukan untuk melaksanakan pemilihan umum secara demokratis.
Kelompok generasi muda atau mahasiswa ini menamakan dirinya Golongan
Putih atau Golput.
Bahwa
tak ada lagi partai ataupun calon pemimpin yang dianggap layak untuk
memimpin negeri ini. Karena kenyataan yang selama ini terjadi adalah
mereka yang mengembar-gemborkan diri untuk bisa menjadi pemimpin yang
baik selama masa kampanye namun kenyataanya hanya sebuah omong kosong
belaka. Inilah yang membuat orang-orang menjadi kecewa, figur sorang
pemimpin yang didambakan tak pernah menjadi sebuah kenyataan.
Calon pemimpin hanya bisa memberikan janji belaka kepada rakyat yang jika terpilih hanya memenuhi janji-janji yang dikatakannya hanya sebagian kecil dan sebagiannya lagi tidak membuktikan kesungguhannya dalam menata negar agar lebih maju lagi. Sehingga membuat rakyat merasa kecewa dan merasa tidak percaya lagi terhadap para pemimpin yang mereka harapkan. Calon-calon pemimpin seharusnya lebih menepati janjinya kepada rakyatnya agar mereka percaya pada apa yang telah dijanjikan oleh seorang calon pemimpin kepada rakyat yang akan dipimpinnya. Sehingga mereka tidak ragu untuk memilih calon pemimpin yang diinginkan untuk memimpin negara dengan baok dan benar.
Singakatnya,
jika terjadi banyak Golput disetiap daerah yang mengadakan pemilihan,
maka artinya semakin banyak masyrakat yang tidak percaya lagi terhadap
janji-janji yang diberikan calon pemimpin kepada masyarakat yang akan
dipimpinnya.
Pertanyaan:
1. Apa yang harus dilakukan pemerintah agar rakyat tidak menjadi Golput atau Golongan Putih?
2. Bagaimana meminimalisir bagi rakyat yang melakukan golput?
No comments:
Post a Comment