Jakarta,
Dengan alasan jarak yang dekat atau ketidaknyamanan, pengendara sepeda
motor seringkali mengabaikan penggunaan helm. Padahal helm dibuat khusus
untuk melindungi tak hanya kepala, tetapi juga wajah si pengendara agar
tetap aman dari berbagai potensi polusi dan bahaya saat berada di jalan
raya.
Hal ini diperkuat oleh sebuah studi baru yang mengemukakan bahwa dalam berbagai kasus kecelakaan sepeda motor di AS, pengendara sepeda motor yang menggunakan helm lebih sedikit mengalami patah hidung atau rahang bengkok.
Studi yang diketuai oleh Dr. Joseph Crompton, dokter bedah dari University of California, Los Angeles tersebut mengamati data yang didapatkan dari National Trauma Data Bank, terutama catatan terkait lebih dari 46.000 pengendara sepeda motor yang dikirim ke rumah sakit di AS pasca kecelakaan pada tahun 2002-2005.
77 persen pengendara sepeda motor dalam data tersebut diketahui mengenakan helm pada saat kecelakaan dan terbukti tak mengalami masalah pada wajahnya. Namun 1.700 pengendara sepeda motor lainnya mengalami cedera hidung, 2.300 cedera mata, 800 kasus kerusakan rahang, belum termasuk 1.400 pengendara yang mengalami memar di wajah.
Selain itu, pengendara yang mengenakan helm cenderung mengalami lebih sedikit cedera dan kemungkinan untuk menderita gangguan serius terkait kondisi wajahnya 60 persen lebih rendah dibandingkan pengendara yang enggan mengenakan helm.
"Memakai helm melindungi pengendara sepeda motor dari cedera kepala traumatis dan kematian akibat kecelakaan. Cedera wajah juga bisa ditambahkan ke dalam daftar tersebut," tambah Crompton seperti dilansir dari healthnews, Jumat (20/7/2012).
Sayangnya, peneliti tidak mendapatkan informasi tentang jenis helm yang digunakan pengendara sepeda motor dalam data tersebut sehingga peneliti tidak tahu-menahu apakah helm yang memiliki pelindung wajah, misalnya, bisa mempengaruhi risiko cedera yang dialami pengendara saat mengalami kecelakaan.
"Pelindung wajah pada helm berperan penting dalam mencegah cedera. Helm juga dapat menahan benturan di sisi kepala dan mencegah patahnya tulang kepala yang bisa merembet ke wajah," komentar Dr. Peter Layde, wakil direktur Injury Research Center, Medical College of Wisconsin di Milwaukee dan tidak terlibat dalam studi ini.
Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Archives of Surgery.
Hal ini diperkuat oleh sebuah studi baru yang mengemukakan bahwa dalam berbagai kasus kecelakaan sepeda motor di AS, pengendara sepeda motor yang menggunakan helm lebih sedikit mengalami patah hidung atau rahang bengkok.
Studi yang diketuai oleh Dr. Joseph Crompton, dokter bedah dari University of California, Los Angeles tersebut mengamati data yang didapatkan dari National Trauma Data Bank, terutama catatan terkait lebih dari 46.000 pengendara sepeda motor yang dikirim ke rumah sakit di AS pasca kecelakaan pada tahun 2002-2005.
77 persen pengendara sepeda motor dalam data tersebut diketahui mengenakan helm pada saat kecelakaan dan terbukti tak mengalami masalah pada wajahnya. Namun 1.700 pengendara sepeda motor lainnya mengalami cedera hidung, 2.300 cedera mata, 800 kasus kerusakan rahang, belum termasuk 1.400 pengendara yang mengalami memar di wajah.
Selain itu, pengendara yang mengenakan helm cenderung mengalami lebih sedikit cedera dan kemungkinan untuk menderita gangguan serius terkait kondisi wajahnya 60 persen lebih rendah dibandingkan pengendara yang enggan mengenakan helm.
"Memakai helm melindungi pengendara sepeda motor dari cedera kepala traumatis dan kematian akibat kecelakaan. Cedera wajah juga bisa ditambahkan ke dalam daftar tersebut," tambah Crompton seperti dilansir dari healthnews, Jumat (20/7/2012).
Sayangnya, peneliti tidak mendapatkan informasi tentang jenis helm yang digunakan pengendara sepeda motor dalam data tersebut sehingga peneliti tidak tahu-menahu apakah helm yang memiliki pelindung wajah, misalnya, bisa mempengaruhi risiko cedera yang dialami pengendara saat mengalami kecelakaan.
"Pelindung wajah pada helm berperan penting dalam mencegah cedera. Helm juga dapat menahan benturan di sisi kepala dan mencegah patahnya tulang kepala yang bisa merembet ke wajah," komentar Dr. Peter Layde, wakil direktur Injury Research Center, Medical College of Wisconsin di Milwaukee dan tidak terlibat dalam studi ini.
Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Archives of Surgery.
No comments:
Post a Comment