1. Surat Kabar
Menurut
Agee, surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder.
Fungsi utama media adalah : (1) to inform (menginformasikan kepada
pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas,
negara dan dunia, (2) to comment (mengomentari berita yang disampaikan
dan mengembangkannya ke dalam focus berita, (3) to provide (menyediakan
keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa
melalui pemasangan iklan di media.
Fungsi
Sekunder media adalah : (1) untuk mengkampanyekan proyek-proyek yang
bersifat kemasyarakatan, yang diperlukan sekali untuk membantu
kondisi-kondisi tertentu, (2) memberikan hiburan kepada pembaca dengan
sajian cerita komik,kartun dan cerita-cerita khusus, (3) melayani
pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan
memperjuangkan hak.
A. Sejarah Singkat Surat Kabar di Indonesia
Zaman
Belanda, di Jakarta terbit Javasche Courant tahun 1828 isinya tentang
berita resmi pemerintah, berita lelang dan berita kutipan harian di
Eropa. Surat kabar pada masa itu tidak mempunyai arti secara politis
karena lebih merupakan surat kabar periklanan. Tirasnya mencapai
1000-1200 eksemplar setiap kali terbit. Pada tahun 1885 terdapat 16
surat kabar berbahasa Belanda dan 12 surat kabar berbahasa Melayu satu
berbahasa Jawa yang terbit di Solo.
Zaman Jepang
Jepang
datang, surat kabar diambil alih secara pelan-pelan. Beberapa surat
kabar disatukan dengan alasan untuk menghemat alat-alat, tenaga. Tujuan
sebenarnya adalah agar pemerintah dapat memperketat pengawasan terhadap
isi surat kabar. Kantor Berita Antara pun diambil alih dan diteruskan
oleh kantor Berita Yashima. Surat kabar bersifat propaganda dan
memuji-muji pemerintah dan tentara Jepang.
Zaman Kemerdekaan
Surat
kabar yang diterbitkan pada masa itu merupakan tandingan dari surat
kabar yang diterbitkan pemerintahan Jepang. Pada zaman ini, banyak
sekali pembredelan surat kabar karena isi bersifat propaganda
bagipemeritnah pada waktu itu, seperti surat kabar Berita Indonesia,
Harian rakyat, Soera Indonesia.
Zaman Orde Lama
Setelah
dekrit 5 Juli 1959, terdapat larangan kegiatan politik, termasuk pers.
Persyaratan mendapatkan SIT dan Surat Izin Cetak diperketat.
Zaman Orde Baru
Pertumbuhan
pers cukup marak di satu pihak cukup menggembirakan, tapi di pihak lain
perlu diwaspadai. Pertumbuhan pers yangbebas dan merdeka, suatu
pertanda bahwa kehidupan demokrasi terjamin. Penggunaan hak kebebasan
pers yang kurang wajar dan bertanggung jawab, masih banyak surat kabar
yang terdorong oleh tujuan komersil ataupun motif lainnya menyajikan
berita-berita sensasional yang pada gilirannya akan dapat merusak
stabilitas nasional. Pemerintah memberikan ganjaran berupa pencabutan
Surat Izin Terbit, dan Surat izin Usaha Penerbitan Pers, seperti Sinar
Harapan, tabloid Monitor dan Detik, majalah Tempo dan Editor.
B. Fungsi Surat Kabar
Dari
empat fungsi media massa (informasi, edukasi, hiburan dan persuasive),
fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini
sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu
keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Fungsi
hiburan dapat ditemukan pada rubric artikel ringan, feature, komik atau
kartun seta cerita bersambung. Fungsi mendidik dan mempengaruhi akan
ditemukan pada artikel ilmiah, tajuk rencana atau editorial dan rubric
opini. Fungsi pers bertambah, yiatu sebgai alat kontrol sosial yang
konstruktif.
C. Karakteristik Surat Kabar
Untuk
dapat memanfaatkan media massa secara maksimal dan tercapainya tujuan
komunikasi, maka seorang komunikator harus memahami kelebihan dan
kekurangan media tersebut. Karakteristik surat kabar sebagai media massa
mencakup: publisitas, periodisitas, universalitas, aktualitas dan terdokumentasikan.
Untuk
menyerap isi surat kabar, dituntut kemampuan intelektualitas tertentu.
Khalayak yang buta huruf tidak dapat menerima pesan surat kabar begitu
juga yang berpendidikan rendah.
D. Kategorisasi Surat Kabar
Dilihat
dari ruang lingkupnya, surat kabar nasional, regional, dan local.
Ditinjau dari bentuknya, ada surat kabar biasa dan tabloid. Dilihat dari
bahasa yang digunakan, ada surat kabar Berbahasa Indonesia, Bahasa
Inggris dan Bahasa Daerah.
2. Majalah
Menurut
Dominick, klasifikasi majalah dibagi kedalam lima kategori utama,
yakni: (1) general consumer magazine (majalah konsumen umum), (2)
business publication (majalah bisnis), (3) literacy reviews and academic
journal (kritik sastra dan majalah ilmiah), (4) newsletter (majalah
khusus terbita berkala), (5) Public Relations Magazines (Majalah Humas).
A. Sejarah Majalah Di Indonesia
Keberadaannya dimulai pada masa menjelang dan awal kemerdekaan Indonesia. Tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan nama Panja raja pimpinan Markoem Djojo Hadisoeparto
Awal Kemerdekaan
Majalah
Revue Indoensia yang diterbitkan oleh Soemanang, SH telah mengemukakan
gagasannya perlunya koordinasi penerbitan surat kabar yang jumlahnya
sudah mencapai ratusan. Terbit semuanay dengan satu tujuan, yaitu
menghancurakan sisa-sisa kekuasaan Belanda, mengobarkan semangat
perlawanan rakyat terhadap bahaya penjajahan, menempa persatuan nasional
utnuk keabadian kemerdekaan bangsa dan penegakan kedaulatan rakyat.
Zaman Orde Lama
Penguasa
Perang Tertinggi mengeluarkan pedoman resmi untuk penerbit surat kabar
dan majalah di seluruh Indonesia. Pedoman itu intinya adalah surat kabar
dan majalah wajib menjadi pendukung, pembela dan alat penyebar. Pada
masa ini perkembangan majalah tidak begitu baik, karena relative sedikit
majalah yang terbit.
Zaman Orde baru
Banyak
majalah yang terbit dan cukup beragam jenisnya. Hal ini sejalan dengan
kondisi perekonomian bangsa Indonesia yang makin baik, serta tingkat
pendidikan masyarakat yang makin maju.
B. Kategori majalah
Tipe
majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang dituju, artinya redaksi
sudah menentukan siapa yang akan menjadi pembacanya. Kategori majalah
pada masa Orde baru; majalah berita, keluarga, wanita, pria, remaja
wanita, remaja pria, anak-anak, ilmiah popular, umum, hukum, pertanian,
humor, olahraga, daerah.
C. Fungsi Majalah
Fungsi majalah mengacu pada sasaran khalayak yang spesifik.
D. Karakteristik Majalah
Majalah
media yang paling simple organisasinya, relative lebih mudah
mengelolanya, serta tidak membutuhkan modal yang banyak. Majalah tetap
dibedakan dengan surat kabar karena majalah memiliki karakteristik
tersendiri : Penyajian lebih dalam, Nilai aktualitas Lebih lama,
Gambar/Foto lebih banyak, Cover/sampul sebagai daya tarik.
3. Radio
Radio
adalah media elektronik tertua dan sangat luwes. Radio telah
beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling
menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya.
Keunggulan
radio adalah berada dimana saja, di tempat itdur, di dapur, di dalam
mobil, di kantor, di jalan, di pantai dan berbagai tempat lainnya.
A. Sejarah Radio di Indonesia
Zaman Belanda
Siaran
pertama di Indonesiaialah bataviase radio siaran Vreniging (BRV) di
Batavia yang resminya pada tanggal 16 Juni 1925 pada saat Indonesia
masih dijajah Belanda dan berstatus swasta, kemudian berdirilah radio di
daerah karena mendapat bantuan dari Hindia Belanda.
Zaman Jepang
Radio
siaran yang tadinya berstatus perkumpulan swasta dinonaktifkan dan
diurus oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyoku, merupakan pusat
radio yang berkedudukan di Jakarta. Namun beberapa pemuda secara
sembunyi-sembunyi mendengarkan siaran luar negeri, sehingga mereka dapat
mengetahui bahwa pada Jepang telah menyerah kepada sekutu.
Zaman Kemerdekaan
Ketika
proklamasi tidak dapat disiarkan melalui siaran radio, karena masih
dikuasai oleh Jepang. Baru pada tanggal 18 Agustus naskah proklamasi
dapat didengar di seluruh tanah air. Tanggal 11 September dibentuk
sebuah organisasi radio siaran (RRI).
Zaman Orde baru
Peran
dan fungsi radio ditingkatkan selain berfungsi sebagai media informasi
dan hiburan, pada masa orde baru, radio siaran melalui RRI menyajikan
acara pendidikan dan persuasi. Selanjutnya, station RRI regional juga
membantu menginformasikan program-program pemerintah, seperti Keluarga
Berencana, kebersihan lingkungan, imunisasi ibu hamil dan balita.
B. Radio Siaran Sebagai The Fifth Estate
Surat
kabar memperoleh julukan sebagai kekuatan keempat, maka radio siaran
mendapat julukan kekuatan kelima atau the fifith estate. Karena radio
siaran juga dapat melakukan fungsi kontrol sosial seperti surat kabar,
disamping empat fungsi lain yakni memberi informasi, menghibur, mendidik
dan melakukan persuasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan radio
siaran adalah daya langsung, daya tembus dan daya tarik.
C. Karakteristik Radio Siaran
Pada
Radio siaran terdapat cara tersendiri, yakni apa yang disebut radio
siaran style atau gaya radio siaran. Gaya radio siaran ini disebabkan
oleh sifat radio siaran yang mencakup : Imanjinatif, Auditori, Akrab,
Gaya Percakapan.
4. Televisi
Dari
semua media massa, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan
manusia. Televisi dijejali hiburan, berita dan iklan. Mereka
menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari.
Televisi
mengalami perkembangan secara dramatis terutama melalui pertumbuhan
televise kabel. Sistem penyampaian program lebih berkembang lagi, kini
sedikitnya terdapat lima metode penyampaian program televise yang telah
dikembangkan : Over the air reception of network and local station
program, Cable, Digital Cable, Wireless Cable, Direct Broadcast
satellite (DBS).
A. Siaran Televisi di Indonesia
Dimulai
pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan berlangsungnya
pembukaan pesta olah raga Asean Games di Senayan. Selama tahun 1962-1963
TVRI berada di udara rata-rata satu jam sehari dengan segala
kesederhanaannya. Sejalan dengan kepentingan pemerintah dan keinginan
rakyat Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah, pada tanggal 16
Agustus 1976 diresmikan penggunaan satelit Palapa A2, selanjutnya Palapa
B, Palapa B-2, Palapa B2R dan Palapa B-4 yang diluncurkan tahun 1992.
Televisi
siaran dan radio siaran, serta media lainnya berperan saling mengisi.
Televise siaran menggeser radio siaran mungkin dalam hal porsi iklan.
B. Fungsi Televisi
Memberikan informasi, menghibur dan memujuk. Tetapi
fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi. Tujuan utama
khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya
untuk memperoleh informasi.
C. Karakteristik Televisi
Ditinjau
dari stimulasi alat indera, dalam radio siaran, surat kabar dan majalah
hanya satu alat indera yang mendapat stimulus, yaitu : Audiovisual,
Berpikir dalam Gambar, Pengoperasian lebih Kompleks
D. Faktor yang perlu diperhatikan
Pesan
yang akan disampaikan melalui media televisi, memerlukan
pertimbangan-pertimbangan lain agar pesan tersebut dapat diterima oleh
khalayak sasaran. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan itu adalah
pemirsa, waktu, durasi dan metode penyajian.
5. Film
Gambar
bergerak adalah bentuk dominan dari komunikasi massa. Film lebih dulu
menjadi media hiburan dibanding radio siaran dan televisi. Menonton
televisi menjadi aktivitas populer bagi orang Amerika pada tahun 1920-an
sampai 1950-an. Film adalah industri bisnis yang diproduksi secara kreatif dan memuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh estetika.
A. Perfilman di Indonesia
Film
pertama yang diputar berjudul lady Van Java yang diproduksi di Bandung
pada tahun 1926 oleh David. Pada saat perang Asia Timur Raya di
penghujung tahun 1941, perusahaan perfilman yang diusahakan oleh orang
Belanda dan Cina itu berpindah tangan kepada pemerintah Jepang. Jepang
telah memanfaatkan film untuk media informasi dan propaganda. Setelah
proklamasi kemerdekaan, maka pada tanggal 6 Oktober 1945 Nippon Eiga Sha
diserahkan secara resmi kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 6
Oktober 1945 lahirlah Berita Film Indonesia atau BFI bersamaan dengan
pindahnya Pemerintah RI dari Yogyakarta. BFI bergabung dengan Perusahaan
Film Negara, yang pada akhirnya berganti nama menjadi Perusahaan Film
Nasional.
B. Fungsi Film
Khalayak
menonton film terutama untuk hiburan. Akan tetapi dalam film terkandung
fungsi informatif maupun edukatif, bahkan persuasif. Film nasional
dapat digunakan sebagai media edukasi untuk pembinaan generasi muda
dalam rangka nation and character building. Fungsi edukasi dapat
tercapai apabila film nasional memproduksi film-film
sejarah yang objektif atau film dokumenter dan film yang diangkat dari
kehidupan sehari-hari secara berimbang.
C. Karakteristik Film
Faktor-faktor
yang dapat menunjukkan karakteristik film adalah layar lebar,
pengambilan gambar, konsentrasi penuh dan identifikasi psikologis
D. Jenis-jenis Film
Bagi
seorang komunikator adalah penting untuk mengetahui jenis-jenis film
agar dapat memanfaatkan film tersebut sesuai dengan karakteristiknya.
Film dapat dikelompokkan pada jenis film cerita, film berita, film
dokumenter, dan film kartun
6. Komputer dan Internet
Situs
juga menjadikan sumber informasi untuk hiburan dan informasi perjalanan
wisata. Pengguna internet menggantungkan pada situs untuk memperoleh
berita. Dua sampai tiga pengguna internet mengakses situs untuk
mendapatkan berita terbaru setiap minggunya.
Industri
media komputer memiliki beberapa bidang utama, antara lain: pabrik
perangkat keras kompputer, perangkar lunak komputer. Content provider
adalah yang mengembangkan isi dan database yang didistribusikan melalui
jaringan komputer. Bagian dari perangkat lunak komputer terdapat pula
Internet Service Provider (ISPs), yakni perusahaan yang menjual akses
internet.
Bisnis
perangkat keras komputer terbagi menjadi empat bidang umum : (1) the
computer terdiri dari supercomputers, mainframes, maincomputers,
workstations dan personal computer (2) storage devices (3) peripheral
seperti printer dan modem (4) komponen atau material komputer.
Perangkat
lunak komputer terbagi ke dalam tiga bidang utama, (1) prepackeged
software, yang merancang sistem terpadu untuk penggunaan lebih luas dan
otomatis (2) prepackage software, yang menyediakan aplikasi-aplikasi
program populer seperti word processing, electronic spreadsheet, computer games untuk personal computer (3) software industry, untuk pembuatan gambar bergerak atau film.
Menurut
Laquey, internat merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang
menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah sarana
bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah
sumber daya perangkat keras menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat
dan efektif. Saat ini internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan
berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan.
Menurut
Laquey, asal mula internet adalah tercipta suatu ledakan tak terduga di
tahun 1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet, suatu proyek eksperimen
Kementrian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA. Misi awalnya
sederhana yaitu mencoba menggali teknologi yang dapat menghubungkan para
peneliti dengan berbagai sumber daya jauh seperti sistem komputer dan
pangkalan data yang besar. Arpanet berhasil membantu membudidayakan
sejumlah jaringan lain yang kemudian saling berhubungan. 25 tahun
kemudian sistem ini berevolusi menjadi suatu ’organisme’ yang semakin
luas perkembangannya, yang mencakup puluhan juta orang dan ribuan
jaringan.
Sebagian
besar komputer dan jaringan yang tersambungkan ke internet masih
berkaitan dengan masyarakat pendidikan dan penelitian. Kenyataan ini
tidaklah mengejutkan karena internet memang lahirr dari benih
penelitian.
Menurut
LaQuey yang membedakan internet (dan Jaringan global lainnya) dari
teknologi komunikasi tradisional adalah tingkat interaksi dan kecepatan
yang dapat dinikmati pengguna untuk menyiarkan pesannya. Tak ada media
yang memberi setiap penggunanya kemampuan untuk berkomunikasi secara
seketika dengan ribuan orang.
Internet
unggul dalam menghimpun berbagai orang, karena geografis tak lagi
menjadi pembatas, berbagai orang dari negara dan latar belakang yang
berbeda dapat saling bergabung berdasarkan kesamaan minat dan proyeknya.
Internet menyebabkan begitu banyak perkumpulan antara berbagai orang
dan kelompok.
Menurut Reddick dan King (1996), informasi yang menarik, tepat waktu dan cermat sangat penting untuk jurnalisme yang baik
No comments:
Post a Comment