Pages

Bisnis Tanpa Iuran Bulanan

Super Excellent Network Bersama Meraih Kebebasan Finansial Yang Sebenarnya

Tuesday, July 24, 2012

Peranan IT Sebagai Media Komunikasi

PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI
SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI BISNIS DALAM MENUNJANG
LOYALTY CUSTOMER

Penulis : Budi Herdiana

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah membawa perubahan pada berbagai sektor mulai dari sektor ekonomi, kedokteran, pertanian, perikanan, perbankan, dan lain sebagainya. Dengan berkembangnya teknologi informasi terbukti telah membawa perubahan dalam kuantitas dan kualitas dari produk maupun jasa, gaya hidup, dan berbagai kehidupan lainnya. Seperti dengan adanya teknologi internet, email, handphone, PDA, telah memberikan kemudahan dalam berkomunikasi baik secara face to face, browsing internet, chating, pengiriman data via e-mail atau FTP, dan lain-lain. Media teknologi komunikasi bisnis yang lain, seperti Networking Communication System terbukti sangat efektif membantu penyampaian pesan dan mudah untuk diterima oleh komunikan (customer), seperti yang dikembangkan didunia jasa perbankan yaitu E-Banking yang meliputi SMS Banking, Phone Banking, Internet Banking dan ATM yang telah memberikan kemudahan untuk bertransaksi dan mendapatkan data atau informasi perbankan secara cepat dan akurat. Hal ini tentunya akan memberikan efek langsung terhadap kepuasan pelanggan (nasabah). Kepuasan pelanggan akan membangun Loyalty Customer (Loyalitas Pelanggan).
Permasalahannya adalah :
1. Bagaimana pemanfaatan atau peranan teknologi informasi sebagai media komunikasi bisnis dapat menunjang loyalty customer.
2. Apakah media teknologi informasi seperti Internet, e-mail, handphone, televisi, radio dapat menjadi media yang efektif dalam menyampaikan pesan tentang produk atau jasa, atau publikasi visi dan misi dari suatu perusahaan.
3. Faktor-faktor komunikasi bisnis apa saja yang efektif mencapai sasaran dan bagaimana hambatan-hambatan yang menyebabkan gagalnya komunikasi bisnis itu sendiri ?

Pengertian Dasar Kamera

>" align="absmiddle" border="0"> W ith all that has gone before as background, we can now turn to the first in a series of modules on the camera and its associated equipment. W ith semua yang telah hilang sebelum sebagai latar belakang, kita bisa jadi yang pertama dalam serangkaian modul pada kamera dan peralatan yang terkait.

Camera Imaging Devices

Foto kamera perangkat

io tabung>" align="absmiddle" border="0"> T he very heart of a video camera is its imaging device. T dia sangat jantung video kamera adalah perangkat imaging. The first TV cameras used rather large tubes, as shown on the left. TV kamera pertama yang digunakan tabung agak besar, seperti yang ditunjukkan di sebelah kiri.
Some early color cameras had four of these tubes (for red, blue, green, and luminance), which explains why early color TV cameras weighed more than 200 kilograms (500 pounds) and had to be hauled around in trucks. Beberapa awal warna kamera ini memiliki empat tabung (untuk merah, biru, hijau, dan terang), yang menjelaskan mengapa awal TV warna kamera ditimbang lebih dari 200 kilogram (500 pound) dan harus hauled di sekitar truk

Pengertian Dasar Kamera

>" align="middle" border="0"> I n Module 6, we introduced the basic camera moves. Aku n Modul 6, kami memperkenalkan dasar kamera bergerak. As you'll recall, we refer to moving (rolling) the entire camera toward or away from the subject as a Seperti yang akan Anda ingat, kami lihat bergerak (macet) seluruh kamera menuju atau dari subjek sebagai dolly ("dolly in" for a close shot or "dolly back" for a wide-shot). lori ( "lori dalam" untuk menutup tembakan atau "lori kembali" untuk lebar-shot).
A lateral move (rolling the camera to the left or right on the pedestal) is trucking , as in "truck left" or "truck right." Sebuah ruang yang bergerak (macet kamera ke kiri atau kanan pada alas) adalah truk, seperti "truk kiri" atau "kanan truk."

Kamera, Keseimbangan Warna

Warna Kamera


Except possibly for Martians (who at this point are of Except kemungkinan untuk Martians (yang pada saat ini adalah white balance: hijau wajah unknown complexion), having green skin tones signals a technical problem. Tidak diketahui corak), memiliki kulit hijau nada sinyal masalah teknis.
Consumer-type cameras typically have automatic white balance circuitry that continuously monitors the video and attempts to keep colors true. Konsumen-jenis kamera biasanya memiliki white balance otomatis circuitry yang terus menerus memonitor video dan upaya untuk menjaga warna benar.

A lthough a difference exists between white balancing and color balancing , we often use the terms interchangeably. A lthough ada perbedaan antara warna putih keseimbangan dan keseimbangan, kami sering menggunakan istilah interchangeably. Technically, you white balance on a white card, and then you may need to make subtle color balance changes to match cameras, especially on skin tones . Secara teknis, white balance Anda pada kartu putih, dan kemudian Anda mungkin perlu membuat keseimbangan halus warna berubah untuk menyesuaikan kamera, terutama pada kulit nada.
I n white balancing, a sensor on or within the camera averages Aku n keseimbangan putih, sebuah sensor di dalam kamera atau rata-rata white balance: kuning wajah the light in the scene and automatically adjusts the camera's internal color circuitry to zero out any generalized color bias. terang di tempat kejadian dan secara otomatis menyesuaikan kamera internal circuitry warna ke nol keterkaitan secara umum, bias warna. The assumption is that when all colors and light sources in the scene are averaged, the result will be a neutral (light) gray or white (ie, all colors will "zero out".) Asumsi bahwa saat ini semua warna dan cahaya sumber di tempat yang rata-rata, hasilnya akan menjadi netral (cahaya) abu-abu atau putih (yaitu, semua warna akan "nol out".)

Kamera, Kreasi Kontrol, Rana

Kreasi Control

Using Shutter Speeds

Menggunakan Kecepatan rana

In addition to the focus, iris, and color balance adjustments on camcorders, most video cameras have an adjustment for shutter speed . Di samping fokus, pelangi, warna dan penyesuaian pada keseimbangan Camcoder, kamera video paling memiliki kecepatan rana untuk penyesuaian.
Knowing how to use shutter speed is another example of an important creative control that can separate the amateurs from the professionals. Mengetahui bagaimana menggunakan kecepatan rana adalah contoh lain yang penting kreatif kontrol yang dapat memisahkan amateurs dari profesional.
Unlike the shutters used in still cameras, the shutter used in most video cameras is not mechanical. Berbeda dengan shutters masih digunakan dalam kamera, rana yang digunakan dalam kamera video paling tidak mekanis. Chip camera "shutter" speeds simply represent the time that the light-induced charge is allowed to electronically build in the imaging chip before being discharged. Chip kamera "rana" kecepatan cukup mewakili waktu yang terang-menimbulkan biaya diperbolehkan untuk membangun elektronik di imaging chip sebelum habis.

Camera Viewfinder

W e are gradually sneaking up on the operation of the total video camera. W e adalah waswas secara bertahap sampai pada operasi dari total video kamera. But, before we can really use one like a professional, there are a few more things we need to cover, starting with -- Namun, sebelum kami benar-benar dapat menggunakan salah satunya seperti yang profesional, ada beberapa hal lain yang kita perlu penutup, dimulai dengan --

Viewfinder Types Jenis gambar

The viewfinder of a camcorder can be a CRT, tube-type (like those used in Viewfinder gambar yang dapat menjadi Camcorder CRT, tabung-jenis (seperti yang digunakan dalam bidik kamera the original TV sets), or a flat panel (LCD) display similar to those in laptop computers. asli TV set), atau flat panel (LCD) layar yang mirip dengan yang ada di komputer laptop.
Unlike studio cameras that typically use at least seven-inch displays, the viewfinders for camcorders must be much smaller. Tidak seperti kamera studio yang biasanya menggunakan setidaknya tujuh inci display, yang viewfinders untuk Camcorder harus lebih kecil. They typically use a miniature video screen viewed through a magnifying eyepiece. Mereka biasanya menggunakan miniatur video layar dilihat melalui magnifying lensa mata.

Camera Prompters

P eople who work in front of the camera use various prompting methods to aid in their on-camera delivery. P eople yang bekerja di depan kamera menggunakan berbagai metode untuk bantuan kepada mereka di dalam kamera-publik.
Most prompters (often referred to as TelePrompTers or Teleprompters after the original manufacturer) rely on a reflected image of a script that's visible in a half-silvered or two-way mirror in front of the camera lens. Kebanyakan prompters (sering disebut sebagai TelePrompTers atau Teleprompters setelah produsen asli) bergantung pada gambar yang tercermin dari naskah yang terlihat di setengah-silvered atau dua arah cermin di depan lensa kamera. teleprompter
T he side view of a camera prompter illustrates how this works. T dia melihat dari sisi kamera pembisik memperlihatkan bagaimana ini bekerja. The image from the video monitor (displaying the text to be read) is reflected into a half-silvered mirror mounted at a 45-degree angle to the lens. Gambar dari video memantau (menampilkan teks yang akan dibaca) tercermin dalam setengah-silvered cermin yang terpasang di sudut 45 derajat ke lensa.

Statistik Sosial

Statistik Sosial :
Ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis, dan menginterprestasikan data menjadi informasi untuk membantu pengambilan keputusan yang efektif
Perkembangan Statistik
1. Jaman Mesir dan Cina untuk menentukan besar pajak
2 . Jaman gereja untuk mencatat kelahiran, kematian, dan pernikahan
3. Tahun 1937 Tinbergen mengembangkan ekonomi statistik
4. Hicks mengembangkan matematika ekonomi untuk analisis IS- LM
5. Tahun 1950, Bayes mengembangkan Teori Pengambilan Keputusan
Beberapa contoh kasus yang membutuhkan dukungan statistika:
(a) Kasus tuntutan buruh tentang kenaikan gaji, bagaimana seharusnya?
(b) Perekonomian Indonesia tidak efisien, pada sektor mana?
(c) Penggalakan investasi di Indonesia, sektor mana yang dipilih?
(d) Setiap produsen memberikan garansi atas barangnya, berapa produksi akan
ditingkatkan? 

Statistik Sosial

DATA MENURUT SKALA PENGUKURAN

a. Nominal, sifatnya hanya untuk membedakan antar kelompok.
Contoh: Jenis kelamin,
Jurusan dalam suatu sekolah tinggi
(Manajemen, Akuntansi).

b. Ordinal, selain memiliki sifat nominal, juga menunjukkan peringkat.
Contoh: Tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA),
Skala perusahaan (besar, sedang).

c. Interval, selain memiliki sifat data ordinal, juga memiliki sifat interval antar observasi dinyatakan dalam unit pengukuran yang tetap.
Contoh: Temperatur

d. Rasio, selain memiliki sifat data interval, skala rasio memiliki angka 0 (nol) dan perbandingan antara dua nilai mempunyai arti.
Contoh: Tinggi badan, Berat badan, Waktu

Sistem Komunikasi Indonesia

Sistem komunikasi Indonesia sebagai bagian dari kurikulum jurusan komunikasi mulai diajarkan sejak diputuskannya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomer 0223/ U / 1995.

Sebelum membahas secara mendalam tentang sistem komunikasi Indonesia, marilah kita bahas terlebih dahulu pengertian sistem, komunikasi, dan sistem komunikasi.

A. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Yunani, sistema, yang berarti suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian (Shrode dan Voich, dalam Nurudin, 2004). Serupa dengan pendapat Shrode dan Voich, Littlejohn(1999) mengartikan sistem sebagai seperangkat hal-hal yang saling mempengaruhi dalam suatu lingkungan dan membentuk suatu keseluruhan (sebuah pola yang lebih besar yang berbeda dari setiap bagian-bagiannya).

Sistem Politik dan Sistem Demokrasi

A. Hubungan Sistem Politik dan Sistem Komunikasi
Sistem politik dan komunikasi merupakan dua istilah yang selalu beriringan dan berhubungan satu sama lain. Suatu sistem mengandung unsur-unsur (sub-sistem) yang saling berinteraksi satu sama lainnya. Pengertian sistem politik seperti yang dikemukakan David Easton (dalam Masfadi Rauf, 1993) adalah seperangkat interaksi yang diabsraksikan dari totalitas kelakuan sosial, dimana nilai-nilai otoritatitatif dialokasikan kepada masyarakat. Sebagai suatu sistem, maka sistem politik terdiri dari subsistem-subsistem yang mempunyai fungsi tertentu. Subsistem-subsistem itu dikenal dengan struktur politik yang terdiri dari infrastruktur politik dan suprastruktur politik. Untuk berjalannya suatu sistem politik, maka diperlukan suatu mekanisme, dimana setiap struktur politik dapat berhubungan atau berinteraksi dengan struktur politik lainnya berdasarkan fungsi yang melekat pada setiap struktur politik.
Interaksi di antara struktur-struktur politik dalam suatu sistem politik itu dapat dilihat sebagai unsur-unsur dari sistem komunikasi, meskipun tidak selamanya dan tidak semua unsur suatu sistem komunikasi merupakan bagian struktural dari sistem politik. Oleh karena itu setiap sistem politik mengembangkan jaringan komunikasi politiknya sendiri. Karenanya sudah barang tentu bahwa setiap negara dengan sistem politiknya yang yang berlainan akan menampilkan pola-pola komunikasi yang berbeda.
Walaupun demikian demikian, bila kita kelompokkan, sistem politik ke dalam dua sifat yaitu sistem politik yang demokratis dan sistem politik yang tidak demokratis/totaliter, maka akan terlihat dua pola yang komunikasi yang berbeda.

Sistem Komunikasi Indonesia

Redi Panuju (1997), mengisyaratkan untuk mempelajari sistem komunikasi Indonesia haruslah membahas dua hal. Yaitu: Pertama, Sistem komunikasi Indonesia mempunyai makana pola-pola komunikasi yang secara idealistic dan normative diaharapkan ada dan terjadi di Indonesia. Bahasan mengacu pada nilai-nilai, norma-norma, dan hukum yang merumuskan bagaimana seharusnya komunikasi dijalankan atau terjadi. Kedua, sistem komunikasi Indonesia mempunyai makna deskriptif dari gejala komunikasi yang aktual, sedang terjadi di Indonesia. Bahasan mengacu kepada fakta-fakta empiris yang secara objektif benar-benar ada atau terjadi.

A. Nilai-Nilai dan Norma Sosial
Segala hal yang dianggap bernilai tinggi bagi kehidupan individu sebagai anggota masyarakat disebut nilai hidup. Nilai hidup merupakan pedoman tertinggi bagi pikiran, perasaan, sikap dan tingkah laku di dalam masyarakat. Soekandar Wiriatmaja mengemukakan, bahwa nilai hidup diartikan sebagai suatu kesanggupan (kapasitas) suatu barang, gagasan maupun isi pengalaman yang dapat memenuhi keinginan manusia dan dijadikan pegangan hidupnya.
 
Bisa juga terjadi bahwa nilai hidup itu serupa bagi suatu kelompok manusia, karena mereka telah mengalami proses sosialisasi yang sama dalam kebudayaan yang sama. Jadi ada nilai hidup perorangan, nilai hidup suatu kelompok dan nilai hidup suatu masyarakat. Nilai hidup tersebut tidak tampak, tetapi tercermin pada tingkah laku seseorang dan memberikan arah dan bentuk kepada tingkah laku orang tersebut.
 

Komunikasi: Proses, Sosial, Budaya, Politik

A. Komunikasi Sebagai Proses Sosial
Dalam hubungannya dengan proses sosial, komunikasi menjadi sebuah cara dalam melakukan perubahan sosial (social change). Komunikasi berperan menjembatani perbedaan dalam masyarakat karena mampu merekatkan kembali sistem sosial masyarakat dalam usahanya melakukan perubahan. Namun begitu, komunikasi juga tak akan lepas dari konteks sosialnya. Artinya ia akan diwarnai oleh sikap, perilaku, pola, norma, pranata masyarakatnya. Jadi keduanya saling mempengaruhi dan saling melengkapi, seperti halnya hubungan antara manusia dengan masyarakat. Little john (1999), menjelaskan hal ini dalam genre interactionist theories. Dalam teori ini, dijelaskan bahwa memahami kehidupan sosial sebagai proses interaksi. Komunikasi (interaksi) merupakan sarana kita belajar berperilaku. Komunikasi merupakan perekat masyarakat. Masyarakat tidak akan ada tanpa komunikasi. Struktur sosial-struktur sosial diciptakan dan ditopang melalui interaksi. Bahasa yang dipakai dalam komunikasi adalah untuk menciptakan struktur-struktur sosial.
 

Demokrasi dan Kebebasan Berpendapat

"Segala tindakan yang menyangkut hak orang-orang lain
yang maksimnya tak sesuai dengan kepublikan adalah tak adil."
- Immanuel Kant

BANGSA kita sedang memasuki tahapan sejarah yang sangat penting dengan melangsungkan pemilihan presiden secara langsung. Namun, ini baru awal. Sangatlah dini mengklaim sukses pemilu sebagai sukses demokratisasi. Pemahaman demokrasi di negara-negara yang sedang melangsungkan transisi dari otoritarianisme menuju demokrasi seperti negara kita bersifat minimal. Demokrasi dimengerti sebagai pemilihan umum yang berlangsung fair. Demokrasi minimalis ini mengabaikan proses di antara pemilihan umum yang satu dan pemilihan umum yang lain. Namun, jika bertolak dari konsep demokrasi itu sendiri, kita tak dapat berhenti pada sikap minimalis.

DEMOKRASI per definitionem, seperti dirumuskan secara padat dalam bahasa Jerman, adalah regierung der regierten (pemerintahan dari mereka yang diperintah). Jika demikian, menyerahkan kepercayaan begitu saja kepada para pelaku dalam sistem politik hasil pemilihan umum-eksekutif, legislatif, dan yudikatif-tidak akan memenuhi definisi itu. Mereka yang diperintah harus mendapatkan akses pengaruh ke dalam sistem politik. Jika demokrasi ingin maksimal, celah di antara dua pemilihan umum harus diisi dengan partisipasi politis warga negara dalam arti seluas-luasnya. Dalam demokrasi maksimal inilah konsep ruang publik menduduki tempat sentral.

Sistem Politik dan Sistem Demokrasi

A. Hubungan Sistem Politik dan Sistem Komunikasi
Sistem politik dan komunikasi merupakan dua istilah yang selalu beriringan dan berhubungan satu sama lain. Suatu sistem mengandung unsur-unsur (sub-sistem) yang saling berinteraksi satu sama lainnya. Pengertian sistem politik seperti yang dikemukakan David Easton (dalam Masfadi Rauf, 1993) adalah seperangkat interaksi yang diabsraksikan dari totalitas kelakuan sosial, dimana nilai-nilai otoritatitatif dialokasikan kepada masyarakat. Sebagai suatu sistem, maka sistem politik terdiri dari subsistem-subsistem yang mempunyai fungsi tertentu. Subsistem-subsistem itu dikenal dengan struktur politik yang terdiri dari infrastruktur politik dan suprastruktur politik. Untuk berjalannya suatu sistem politik, maka diperlukan suatu mekanisme, dimana setiap struktur politik dapat berhubungan atau berinteraksi dengan struktur politik lainnya berdasarkan fungsi yang melekat pada setiap struktur politik.
Interaksi di antara struktur-struktur politik dalam suatu sistem politik itu dapat dilihat sebagai unsur-unsur dari sistem komunikasi, meskipun tidak selamanya dan tidak semua unsur suatu sistem komunikasi merupakan bagian struktural dari sistem politik. Oleh karena itu setiap sistem politik mengembangkan jaringan komunikasi politiknya sendiri. Karenanya sudah barang tentu bahwa setiap negara dengan sistem politiknya yang yang berlainan akan menampilkan pola-pola komunikasi yang berbeda.
Walaupun demikian demikian, bila kita kelompokkan, sistem politik ke dalam dua sifat yaitu sistem politik yang demokratis dan sistem politik yang tidak demokratis/totaliter, maka akan terlihat dua pola yang komunikasi yang berbeda.

Teori Motivasi Mc Clelland dan Teori Dua Faktor Hezberg

Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapi. Menurut Robbins (2001:166) menyatakan definisi dari motivasi yaitu kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi beberapa kebutuhan individual.
Sedangkan menurut Sondang P. Siagian sebagai-mana dikutip oleh Soleh Purnomo (2004:36) menyatakan bahwa motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk menggerakkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau ketrampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Dari pengertian ini, jelaslah bahwa dengan memberikan motivasi yang tepat, maka karyawan akan terdorong untuk berbuat semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugasnya dan mereka akan meyakini bahwa dengan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan berbagai sasarannya, maka kepentingan-kepentingan pribadinya akan terpelihara pula.

Komunikator Politik dan Opini Publik

PENGERTIAN KOMUNIKASI POLITIK
Seperti definisi politik, definisi komunikasi politik juga terdapat keberagaman. Misal, Dan Nimmo mendefinisi komunikasi politik sebagai kegiatan komunikasi yang berdasarkan konsekuensi-konsekuensinya (aktual maupun potensial) yang mengatur perbuatan manusia di dalam kondisi-kondisi konflik. Definisi ini menggunakan pendekatan konflik, dan biasanya meliputi hubungan antar partai politik, antar pemerintah atau antar bangsa yang berhubungan dengan bidang politik.
Menurut Lasswell komunikasi politik mencakup : pesan politik, persuasi atau ajakan politik, media politik, khalayak politik adn dampak politik.
Roelofs (dalam Sumarno & Suhandi, 1993) mendefinisikan komunikasi politik sebagai komunikasi yang materi pesan-pesan berisi politik yang mencakup masalah kekuasaan dan penempatan pada lembaga-lembaga kekuasaan (lembaga otoritatif). Definisi ini menggunakan pendekatan kekuasaan dan kelembagaan (baca: pandangan politik).

Perkembangan Teori Manajemen

A. TEORI DAN ALIRAN MANAJEMEN
Mempelajari teori manajemen membatu kita menjadi seorang manajer yang efektif dalam mengelola organisasi yang semakin kompleks dewasa ini. Manajemen merupakan disiplin ilmu yang berfokus pada hasil yang mudah dilaksanakan. Teori adalah kumpulan prinsip yang disusun secara sistematis. Sedangkan konsep adalah simbol yang dipakai untuk menjelaskan pengertian tertentu dalam teori.
Paling tidak ada 4 (empat) alasan mempelajari teori manajemen antara lain :
1) Teori mengarahkan keputusan Manajemen. Mempelajari teori membantu mamahami proses yang pokok dan dapat memilih suatu tindakan yang efektif. Pada hakikatnya suatu teori merupakan kelompok asumsi-asumsi yang koheren/ logis, yang menjelaskan antara dua atau lebih fakta yang dapat di observasi. Teori yang absah, dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada situasi tertentu. Dengan pengetahuan ini, dapat menerapkan teori manajemen yang berbeda terhadap situasi yang berbeda.
2) Teori membentuk pandangan kita mengenai organisasi.
Mempelajari teori manajemen juga memberi petunjuk kepada kita dimana kita mendapatkan beberapa ide mengenai organisasi dan manusia didalamnya.
3) Teori membuat kita sadar mengenai lingkungan usaha.
Dengan mempelajari teori, kita dapat melihat bahwa setiap teori adalah hasil dari lingkungannya – social, ekonomi, politik dan kekuatan teknologi yang ada pada waktu dan tempat terjadinya peristiwa tertentu. Pengetahuan ini akan membantu kita memehami apa sebabnya teori tertentu cocok terhadap keadaan yang berbeda.
4) Teori merupakan suatu sumber ide baru.
Teori memungkinkan kita pada suatu kesempatan mengambil pandangan yang berbeda dari situasi sehari-hari. Pendekatan “electic”, yaitu praktek meminjam prinsip-prinsip dari teori yang berbeda, seperti yang diperlukan oleh keadaan “State of the Art” dalam teori dan praktek manajemen.

Teori Komunikasi Interpersonal

Teori fungsional.
 
Kata fungsional disini hakekatnya ini bukanlah sebuah teori, melainkan suatu perspektif yang dapat digunakan sebagai pijakan teori. Beberapa teori komunikasi menggunakan perspektif fungsional ini.
Teori-teori Struktural dan Fungsional
 
Bagian ini memasukkan kelompok utama pendekatan-pendekatan yang tergabung secara samar dalam ilmu sosial. Meski makna istilah strukturalisme dan fungsionalisme kurang begitu tepat, tetapi keduanya percaya bahwa struktur sosial adalah hal yang nyata dan berfungsi dalam cara yang dapat diamati secara objektif.
Sebagai contoh, pengamat komunikasi mungkin berasumsi bahwa hubungan personal merupakan sesuatu yang nyata dengan bagian-bagian yang disusun secara khusus, seperti juga rumah yang merupakan suatu yang nyata dengan material yang disusun sesuai rencana. Disini hubungan dilihat sebagai struktur sosial. Pengamat akan berasumsi lebih jauh bahwa hubungan yang ada bersifat tidak statis tetapi memiliki atribut seperti ikatan, ketergantungan, kekuatan, kepercayaan dan sebagainya.

Teori Komunikasi Interpersonal


Antara dua individu
Mencapai persefahaman, tidak semestinya persetujuan,Pembentukan hubungan,Persahabatan, percintaan, kekeluargaan dll

1. Teori Tembusan Sosial

* Social Penetration Theory
* Altman & Taylor, 1973
* Proses menjalin hubungan
* Tahap cetek – tidak intim – peribadi
* Lebih banyak maklumat, lebih bersifat peribadi komunikasi

Personaliti diri seperti bawang besar

*
o Perkara luaran lebih kerap dan lebih awal diceritakan
o Pendedahan ada resiprokal utk perkongsian
o Tembusan cepat di prgkt awal, lambat di tengah
o Proses kebalikan tembusan

Teori Komunikasi Massa

Komunikasi Massa (Mass Communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (Surat Kabar, Majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat.

1. Teori Pengaruh Tradisi (The Effect Tradition)
Teori pengaruh komunikasi massa dalam perkembangannya telah mengalami perubahan yang kelihatan berliku-liku dalam abad ini. Dari awalnya, para peneliti percaya pada teori pengaruh komunikasi “peluru ajaib” (bullet theory) Individu-individu dipercaya sebagai dipengaruhi langsung dan secara besar oleh pesan media, karena media dianggap berkuasa dalam membentuk opini publik. Menurut model ini, jika Anda melihat iklan Close Up maka setelah menonton iklan Close Up maka Anda seharusnya mencoba Close Up saat menggosok gigi.

Kemudian pada tahun 50-an, ketika aliran hipotesis dua langkah (two step flow) menjadi populer, media pengaruh dianggap sebagai sesuatu yang memiliki pengaruh yang minimal. Misalnya iklan Close Up dipercaya tidak akan secara langsung mempengaruhi banyak orang-orang untuk mencobanya. Kemudian dalam 1960-an, berkembang wacana baru yang mendukung minimalnya pengaruh media massa, yaitu bahwa pengaruh media massa juga ditengahi oleh variabel lain. Suatu kekuatan dari iklan Close Up secara komersil atau tidak untuk mampu mempengaruhi khalayak agar mengkonsumsinya, tergantung pada variabel lain. Sehingga pada saat itu pengaruh media dianggap terbatas (limited-effects model).

Teori Komunikasi Klasik : Teori Informasi

Studi komunikasi dewasa ini telah banyak melahirkan berbagai macam teori yang masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Ada banyak teori tentang komunikasi. Berdasarkan kurun waktu dan pemahaman atas makna komunikasi, teori komunikasi semakin hari berkembang seiring berkembangnya teknologi informasi yang memakai komunikasi sebagai fokus kajiannya.
Teori komunikasi kontemporer yang merupakan perkembangan dari teori komunikasi klasik melihat fenomena komunikasi tidak fragmatis. Artinya, komunikasi dipandang sebagai sesuatu yang kompleks-tidak sesederhana yang dipahami dalam teori komunikasi klasik.
Pendekatan dalam memahami komunikasi pun tidak hanya mengacu pada teori semata, tetapi juga memperhitungkan mazhab dan model apa yang dipakai. Mazhab yang dipakai antara lain mazhab proses dan semiotika. Namun, dalam paper ini saya tidak membahas teori kontemporer yang dianggap ‘pahlwan revolusioner’, tetapi saya mengajak anda untuk mengkaji lebih detail tentang salah satu teori komunikasi klasik yang dicetuskan oleh Shannon dan Weaver, yaitu teori matematis atau teori informasi yang berkembang setelah perang dunia II . Teori yang termasuk ke dalam tradisi sibernetik ini mengkaji bagaimana mengirim sejumlah informasi yang maksimum melalui saluran yang ada.
Tentunya teori ini memiliki kelebihan dan kelemahan jika dibandingkan dengan teori-teori lainnya. Apakah teori ini masih relevan atau justru sudah tidak dapat disentuh sama sekali. Namun, kita tidak bisa menafikkan kontribusi Shannon dan Weaver dalam memberikan inspirasi ahli-ahli komunikasi berikutnya yang terus mengembangkan teorinya seperti Gerbner, Newcomb, Westley dan MacLean, dan lain-lain.

Teori Komunikasi Budaya


1. Muted Group Theory
Latar Belakang Teori
Sudah dari sejak dulu, para ahli antropologi berusaha untuk memahami budaya dengan melakukan penelitian lapangan dan menulis etnografi. Melalui cara kerja yang dilakukan para antropolog tersebut diharapkan sebuah budaya akan dapat dideskripsikan dengan detail, komplet dan akurat.
Pada pertengahan tahun 1970, dua orang antropolog, Edwin Ardener (1975) seorang antropologis sosial dari Oxford University dan Shirley Ardener sebagai rekan kerjanya menunjukkan minat untuk melihat cara kerja para antropolog budaya tersebut di lapangan. Mereka melihat bahwa ternyata para antropolog melakukan penelitiannya dengan lebih banyak berbicara dan bertanya kepada kalangan laki-laki dewasa pada suatu budaya tertentu untuk kemudian mencatatnya dalam etnografi sebagai gambaran budaya secara keseluruhan. Sehingga tidak seluruh porsi dari deskripsi budaya tersebut, seperti perempuan, anak-anak, dan posisi dari pihak yang tak berdaya lainnya, disajikan sebagai bagian dari cerita budaya tesebut.

Teori-Teori Komunikasi

1. Teori Model Lasswell
Salah satu teoritikus komunikasi massa yang pertama dan paling terkenal adalah Harold Lasswell, dalam artikel klasiknya tahun 1948 mengemukakan model komunikasi yang sederhana dan sering dikutif banyak orang yakni: Siapa (Who), berbicara apa (Says what), dalam saluran yang mana (in which channel), kepada siapa (to whom) dan pengaruh seperti apa (what that effect) (Littlejhon, 1996).

2. Teori Komunikasi dua tahap dan pengaruh antar pribadi
Teori ini berawal dari hasil penelitian Paul Lazarsfeld dkk mengenai efek media massa dalam kampanye pemilihan umum tahun 1940. Studi ini dilakukan dengan asumsi bahwa proses stimulus bekerja dalam menghasilkan efek media massa. Namun hasil penelitian menunjukan sebaliknya. Efek media massa ternyata rendah dan asumsi stimulus respon tidak cukup menggambarkan realitas audience media massa dalam penyebaran arus informasi dan menentukan pendapat umum.

Teori Ilmu Komunikasi

Komunikasi Massa (Mass Communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (Surat Kabar, Majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat.

Bentuk Dasar Komunikasi


Komunikasi dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Misalnya, komunikasi tatap muka, telepon, telegram, dll. Komunikasi terbagi menjadi 2 Jenis, yaitu, Komunikasi Verbal dan Nonverbal. Mari kita bahas satu persatu :

1.1 Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap, dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee dan Thill, 2003:4). Komunikasi nonvebal sering juga disebut sebagai bahasa diam (silent language). ahli antropologi mengatakan bahwa sebelum adanya komunikasi verbal, masyarakat berkomunikasi nonverbal melalui gerakan tubuh (body language).

Komunikasi nonverbal sangatlah kompleks. Dimana, kita mengekspresikan apa yang ingin kita sampaikan melalui gerakan tubuh. Maka dari itu, sebagai seorang komunikator untuk memahami komunikasi nonverbal, kita harus memahami seluk beluk sosial budaya nya terlebih dahulu. Karena, komunikasi baru akan terjadi secara efektif jika kita mempunyai kesamaan makna dengan komunikan. Maksud disini, mengapa kita harus mengenal budayanya? karena, setiap daerah memiliki budayanya sendiri2, misal di arab tanda acungan JEMPOL adalah tanda berhenti, sedangankan di indonesia tanda acungan jempol adalah mengatakan OKE.

Pelajaran Motivasi


Halo semuanya, thanks banget ya udah mau mampir dan baca-baca blog komunikasi saya. Seneng banget ternyata website ini lumayan juga banyak peminatnya!! Berarti yang minat sama dunia komunikasi dan pengen belajar tentang komunikasi lumayan banyak juga ya?? hehehe.. bagus kalo gitu! kenapa? karena, saya tau mahasiswa jaman sekarang apa-apa nyari pake internet. Jangankan hal-hal yang kecill.. sampe ada aja loh, anak males yang nge download skripsi biat di “kopas” alias copy paste. Hahaha.. sebenernya, perkembangan teknologi komunikasi yang semakin menggila ini tergantung juga lhooo pemakaiannya! semoga dipake buat hal yang positif, dan dijadikan sebagai alat untuk pencerdasan bangsa, bukan malah jadi pembodohan. Apalagiii.. sekarang Google udah bisa translate Indonesia - English yaaa?? semakin gampang yaa aksesnya! but don’t forgett all.. darimanapun sumber yang ada di internet, semuanya juga berasal dari BUKU. tetep aja yaa.. buku yang harus jadi panutan kita! Internet segalanya, tapi buku adalah yang lebih lengkap dari segalanya. Bedanya, internet murah aja, jadi gampang akses apapun!

Oke, This Is Study Journal.. disini saya mau bagi-bagi pengalaman tentang bagaimana cara membangun motivasi diri sendiri dalam melakukan sesuatu hal. Khususnya belajar. Karena jujur aja, sebenernya saya adalah anak yang sangat malas belajar, waktu di SMP dan SMA saya kurang suka belajar dan sama sekali ngga termotivasi. Tapi pas kuliah, ternyata saya menemukan diri saya itu adalah seseorang yang berbeda. kenapa bisa gitu? saya bahas yaa..

Sistem Hukum Indonesia


Sering orang bertanya, Indonesia menggunakan sistem hukum apa? Apa civil law? Common law? Islamic law? Atau apa? Pertanyaa ini sebenarnya sudah ratusan kali di bahas dan didiskusikan. Tapi hingga saat ini tidak ada yang tuntas menjawabnya Salah satu ahli menjawab, sistem hukum di Indonesia bayak dipengaruhi oleh sistem hukum Eropa Kontinental (civil law). Tapi apa dengan begitu sistem hukum Indonesia sama dengan civil Law system. Tentu jawabnya tidak. Pengaruh bukan berarti identik.
Sistem hukum Indonesia juga tidak sama dengan sistem hukum Anglo-America. Sebelum kemerdekaan, hanya Inggris, sang Penjajah, yang mencoba menerapkan beberapa konsep peradilan ala Anglo Saxon seperti Sistem Jury dan konsep peradilan pidana. Namun, sejak akhri 70-an, konsep hukum yang biasa digunankan di sistem Anglo America banyak diadopsi dalam sistem hukum Indonesia. Tidak hanya konsep-konsep hukum pidana. Konsep perdata dan hukum ekonomi banyak berkiblat pada perkembangan hukum di Amerika.

Ada yang bilang sistem hukum di Indonesia adalah sistem hukum Indonesia itu sendiri. Sebuah sistem yang dibangun dari proses penemuan, pengembangan, adaptasi, bahkan kompromi dari beberapa sistem yang telah ada.

Pengantar Retorika dan Public Speaking


Definisi dan Tujuan

Retorika (rethoric) biasanya disinonimkan dengan seni atau kepandaian berpidato, sedangkan tujuannya adalah, menyampaikan fikiran dan perasaan kepada orang lain agar mereka mengikuti kehendak kita

Menurut Aristoteles, Dalam retorika terdapat 3 bagian inti yaitu :
1- Ethos (ethical) : Yaitu karakter pembicara yang dapat dilihat dari cara ia berkomunikasi
2- Pathos (emotional) : Yaitu perasaan emosional khalayak yang dapat dipahami dengan pendekatan “Psikologi massa”.
3- Logos (logical) : Yaitu pemilihan kata atau kalimat atau ungkapan oleh pembicara

Menurut Kenneth Burke, bahwa setiap bentuk-bentuk komunikasi adalah sebuah drama. Karenanya seorang pembicara hendaknya mampu ‘mendramatisir’ keadaan khalayaknya. (Dramaturgical Theory)
Menurut Walter Fisher, bahwa setiap komunikasi adalah bentuk dari cerita (storytelling). Karenanya, jika kita mampu bercerita sesungguhnya kita punya potensi untuk berceramah. (Narrative Paradigm)

10 Faktor Dalam Merancang Jurnal Internal (House Jurnal)

Dalam hal ini, sebuah jurnal harus menyediakan berita/informasi/pesan yang bisa diterima oleh berbagai macam kalangan dengan jurnal yang berbeda-beda. Pembaca akan tertarik untuk membaca hal yang ia minati yang tentu saja sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya, para pengusaha tidak akan tertarik membaca majalan Gadis, ia lebih tertarik membaca suratkabar Kompas, atau Bisnis.

Kuantitas

Besar kecilnya suatu jurnal yang diterbitkan akan mempengaruhi kualitas yang ada dalam jurnal tesebut, baik metode-metode produksi, atau pun kandungan materi yang ada di dalamnya.

Frekuensi

Berapa seringnya jurnal diterbitkan? Tentu saja jurnal mempunyai tanggal, hari, bulan tersendiri dalam menerbitkan hariannya. Ada jurnal yang diterbitkan secara harian, mingguan, bahkan bulanan. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan dalam merancang sebuah jurnal

DEfenisi Public Relations

Two American PR professionals Scott M. Cutlips and Allen H. Center, “PR is a planned effort to influence opinion through good character and responsible performance based upon mutual satisfactory two-way communication“.

Yang artinya : “PR adalah usaha perencanaan untuk memengaruhi pendapat menjadi karakter yang baik dan tanggung jawab pelaksanaan berdasarkan kepuasan komunikasi dua arah antar sesama.

Jadi, dalam memengaruhi seseorang akan sesuatu, kita harus mempunyai karakter yang baik dan harus mempunyai suatu tanggung jawab dalam pelaksaannya, agar mencakupi kebutuhan komunikan. Jika kita sudah bisa memengaruhi komunikan, maka akan tercapai kepuasan antara kedua belah pihak.

Ø Diane Ackerman : The definition of Public Relations is ‘Public Relations practice is the planned and sustained effort to establish and maintain goodwill and mutual understanding between an organization and its publics

Humas Adalah Segalanya Bagi Perusahaan


Humas adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi opini, sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur suatu individu atau sebuah organisasi dengan kepentingan publik, dan nmerencanakan serta melaksanakan program aksi untuk memeroleh pengertian dan dukungan public.

Dalam suatu perusahaan, humas (Hubugan Masyarakat) adalah profesi yang memegang kendali agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Humas dianggap menjadikan perusahaan menjadi lebih baik karena dalam kinerjanya, ia harus bisa membangun citra perusahaan tersebut agar penilaian orang terhadap perusahaan tersebut positif.


Pekerjaaan humas perusahaan bukan saja mengumpulkan artikel, dan terkesan ‘omong doang’, namun dalam pekerjaannya kita harus melakukan hal-hal penting seperti survey tempat, dan melakukan evaluasi tentang apa yang kita lakukan. Jika memang terdapat suatu kesalahan pahaman masyarakat tentang perusahaan tempat dimana humas itu bekerja, maka ia harus bisa mengakali dengan cara apapun untuk mengembalikan citra perusahaan tersebut.

Kode Etik Jurnalistik dan Public Relations


Kemerdekaan berpendapat, berekspresi, dan pers adalah hak asasi manusia yang dilindungi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB. Kemerdekaan pers adalah sarana masyarakat untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi, guna memenuhi kebutuhan hakiki dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Dalam mewujudkan kemerdekaan pers itu, wartawan Indonesia juga menyadari adanya kepentingan bangsa, tanggung jawab sosial, keberagaman masyarakat, dan norma-norma agama.

Dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban dan peranannya, pers menghormati hak asasi setiap orang, karena itu pers dituntut profesional dan terbuka untuk dikontrol oleh masyarakat.

Untuk menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi hak publik untuk memperoleh informasi yang benar, wartawan Indonesia memerlukan landasan moral dan etika profesi sebagai pedoman operasional dalam menjaga kepercayaan publik dan menegakkan integritas serta profesionalisme. Atas dasar itu, wartawan Indonesia menetapkan dan menaati Kode Etik Jurnalistik:

Apa Yang Dibutuhkan Public Relations di Era Social Media?


Public Relations (PR) adalah sebuah profesi yang sudah terbangun berpuluh-puluh tahun lalu. Ilmu ke-PR-an sudah tertata begitu bagus dan mapan, serta diajarkan di berbagai Perguruan Tinggi, baik di Jurusan Komunikasi, maupun di sekolah-sekolah khusus ke-PR-an seperti London School of Public Relations. Namun, ilmu-ilmu yang sudah mapan itu kini harus diperbarui lantaran munculnya fenomena social media seperti Facebook, Twitter, Plurk, dan sebagainya.

Internet membuat kerja praktisi PR masa kini mengalami perubahan yang sangat luar biasa. PR masa kini bukan hanya harus lihai berhubungan dengan influencer, termasuk media, tetapi juga dituntut untuk fasih berhubungan langsung dengan konsumen. Dan kita semua paham, karakter konsumen maya sudah pasti tidak sama dengan karakter jurnalis, media atau industri media, atau karakter medium dan influencer lain.

Konsumen yang bergabung di social media tidak butuh bahasa yang manis dan formal ala siaran pers. Yang mereka butuhkan adalah juru bicara perusahaan yang mengerti kebutuhan mereka dan sekaligus merespon keluhan mereka secepat mungkin. Konsumen juga butuh seorang praktisi PR yang bisa berinteraksi langsung dengan mereka dan melakukan percakapan. Tentu saja, ini bukan pekerjaan mudah. Apalagi praktisi PR itu wajib “berbicara” sesuai brand personality yang diwakilinya.

Tujuan dan Fungsi Publis Relations


* Adapun tujuan Public Relations secara umum adalah menciptakan dan memelihara saling pengertian, maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak lain yang berkepentingan. Dengan adanya kata ‘saling’ maka organisasi pun harus dapat memahami publiknya.
* Menurut Charles S. Steinberg tujuan PR adalah menciptakan opini publik yang favourable tentang kegiatan–kegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan (Abdurachman,II001:II6).
* Tujuan PR untuk mengembangkan pengertian dan kemauan baik (goodwill) publiknya serta untuk memperoleh opini publik yang menguntungkan atau untuk menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan publik (Soemirat dan ardianto,II00II:89).

Frank Jeffkins, dalam bukunya Public Relations mengemukakan bahwa ruang lingkup tujuan PR itu ternyata sangat luas. Melalui serangkaian pembahasan yang mendalam, maka beberapa di antaranya yang pokok adalah sebagai berikut :

Manfaat Public Relations

Dalam bukunya yang berjudul “Public Relations”, Frank Jeffkins menyebutkan manfaat khusus PR yang meliputi kegunaan PR dalam pengelolaan atau pelaksanaan, antara lain :

1.Manajemen krisis
Tidak ada satu pun perusahaan yang bebas krisis. Minimal mempunyai resiko mengalami krisis. Maka tim PR yang ada di dalam struktur perusahaan bertugas untuk menyelesaikan krisis yang terjadi dengan serangkaian persiapan dan kesiapan tersendiri.

2. Penerbitan Desk-top
PR bertanggung jawab atas jurnal internal komputer perusahaan. Oleh karena itu, biasanya perusahaan memiliki bagian internal relations untuk mengurusi hal tersebut.

Audit PR Part 1


Alhamdulillah, akhirnya setelah sekian lama tidak menulis, saya memutuskan untuk menulis tentang dunia komunikasi kembali. Hi, teman-teman pelajar komunikasi (khusunya Public Relations), Kali ini saya ingin membahas tentang Audit Public Relations. WHY ORGANIZATION NEED AUDIT PUBLIC RELATIONS? Mari kita mulai dari asal katanya terlebih dahulu, dimana Audit adalah pemeriksaan dan pengujian laporan keuangan. Lalu mengapa, kalau ditujukan untuk masalah financial, kita sebagai orang PR juga butuh audit? Menurut Webster’s New World Dictionary, audit itu meliputi 5 Aspek : Pengujian&Pemeriksaan atas rekenin Koran/laporan kengan untuk memastikan kebenarannya. Pemberesan atau penyesuaian rekening rekening yang diuji dan disesuaikan pernyataan akhir dari para auditor tentang suatu rekening setiap pengujian & evaluasi seksama atas sebuah persoalan Nah, financial things berhubungan dari butir 1 sampai butir 4, sedangkan sebagai orang PR, mari kita lihat BUTIR KE 5. Pengertian butir ke 5, mengandung makna semua aspek yang dianggap penting dalam suatu sistem kerja yang dapat di audit. ARTINYA, sistem komunikasi pun sebagai salah satu aspek dalam suatu sistem kerja, juga bisa di audit seperti halnya sistem pemasaran, sistem organisasi, dan lainnya.

Audit PR Part 2

Artikel ini adalah lanjutan dari pembahasan mengenai audit humas yang pertama. Disini, kita akan membahaas mengenai mengapa dilakukan AUDIT PR, dan bagaimana PROSES AUDIT PR itu sendiri? ALASAN DILAKUKAN AUDIT PR : (diambil dari handout perkuliahan audit humas universitas padjadjaran Oleh : Evie Ariadne) Masih bingung, mengapa suatu perusahaan membutuhkan audit PR? Audit PR dilakukan disaat PRO (Public Relations Officer) baru menjabat dalam pekerjaannya. Audit akan memberi informasi kekuatan, dan kelemahan PR, menjelaskan tujuan PR, menentukan fungsi PR, dan menunjukan nilai potensian dari program PR. Disaat PRO merencanakan program-program kegiatan, audit dapat membantu PRO mengenali manajemen melalui persepsi dari luar dan mendorong ke arah suatu PERUBAHAN. Ketika CEO baru, audit membantu mengetahui prioritas program-program baru yang akan dilaksanakan dan sikap publik terhadap lembaga Terjadi perubahan dalam kondisi keungan dan ingin menyusun anggaran belanja untuk kegiatan kegiatan lemabga umumnya dan PR khususnya.

PR Onlie dan Strategi Marketing Online


Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, Public Relations (PR) Online telah menjadi bagian dari strategi PR. Dimana dalam prakteknya, PR juga mempunyai metode sendiri dalam membuat mengaktualisasikan metode PR online itu sendiri. PR online dan strategi marketing diantaranya adalah Press Release, Expert Articles, Email Newsletter, Blog, web seminars, dan Podcasts.

Dalam prakteknya, PR online juga tetap pada tugas yang sama dalam penulisan berita, yaitu Press Release. Namun, perbedaannya, dalam dunia online, PR lebih dimudahkan untuk mempublikasikan press release itu sendiri. Dalam PR online, disebutnya Internet newswire, seperti PR Newswire dan Business NewsWire.Pendistribusiannya juga dapat langsung di tentukan sesuai dengan kebutuhan baik itu lokal, regional, nasional, maupun internasional. Newswire ini juga mempunyai range harga yang berbeda-beda. Biasanya berkisar antara $80 sampai lebih dari $600, tergantung dari fungsi yang di tawarkan.

Pada umumnya press release suatu perusahaan akan di cari oleh publik sesuai dengan brand atau nama perusahaanya. Padahal, release dapat di temukan dengan hanya mencari pada search engine istilah dari insdutrinya, maka dari itu PR harus dapat mengoptimalkan strategi marketingnya itu sendiri.

Konsep Manusia Kognitif dan Humanistik

Manusia dipandang sebagai makhluk yang selalu berusaha memahami lingkungannya: manusia: makhluk yang selalu berpikir (Homo Sapiens). Decrates, juga Kant, menyimpulkan bahwa jiwalah yang menjadi alat utama pengetahuan, bukan alat indera. Jiwa menafsitkan pengalaman inderawi secara aktif: mencipta, mengorganisasikan, menafsirkan, mendistorsi dan mencari makna. Tidak semua stimuli kita terima.

Para psikologi Gestalt menyatakan bahwa manusia tidak memberikan respons kepada stimuli secara otomatis. Manusia adalah organisme aktif yang menafsirkan dan bahkan mendistorsi lingkungan. Sebelum memberikan respons, manusia menangkap dulu ”pola” stimuli secara keseluruhan dalam satuan-satuan yang bermakna.

Menurut Lewin, perilaku mansia harus dilihat dari konteksnya. Dari fisika, Lewin meminjam konsep medan (field) untuk menunjukan totalitas gaya yang mempengaruhi seseorang pada saat tertentu. Perilaku manusia bukan sekedar respons pada stimuli, tetapi produk berbagai gaya yang mempengaruhi manusia sebagai ruang hayat (life space). Ryang hayat terdiri dari tujuan kebutuhan individu, semua faktor yang disadarinya, dan kesadaran diri.

Teori Behaviorisme

Dalam teori behaviorisme, ingin menganalisa hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Teori kaum behavoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perbahan perilaku organise sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau memperoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalian oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dari hal ini, timbulah konsep ”manusia mesin” (Homo Mechanicus). Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahl laku adalah hasil belajar.

Apakah Itu Psikologi Komunikasi?


Komunikasi sangat esensial untuk pertumbuhan kepribadian manusia. Kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian. Komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia.
Dalam sejarah perkembangannya komunikasi memang dibesaran oleh para peneliti psikologi. Bapak Ilmu Komunikasi yang disebut Wilbur Schramm adalah sarjana psikologi. Kurt Lewin adalah ahli psikologi dinamika kelompok. Komunikasi bukan subdisiplin dari psikologi. Sebagai ilmu, komunikasi dipelajari bermacam-macam disiplin ilmu, antara lain sosiologi dan psikologi.

Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi
Hovland, Janis, dan Kelly, semuanya psikolog, mendefinisikan komunikasi sebagai ”the process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the audience). Dance mengartikan komunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme sebagai usaha “menimbulkan respon melalui lambang-lambang verbal.”
Kamus psikologi, menyebutkan enam pengertian komunikasi.
1. Penyampaian perubahan energi dari satu tempat ke tempat yang lain seperti dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara.
2. Penyampaian atau penerimaan sinyal atau pesan oleh organisme.
3. Pesan yang disampaikan
4. (Teori Komunikasi) Proses yang dilakukan satu sistem yang lain melalui pengaturan sinyal-sinyal yang disampaikan.
5. (K.Lewin) Pengaruh suatu wilayah persona pada wilayah persona yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan peribahan yang berkaitan pada wilayah lain.
6. Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi.

Faktor Personal yang Mempengaruhi Prilaku Manusia

Ada dua macam psikologi sosial.
Psikologi sosial dengan huruf P besar
psikologi sosial dengan huruf S besar

Kedua pendekatan ini menekankan faktor-faktor psikologis dan faktor-faktor sosial. Atau dengan istilah lain faktor-faktor yang timbul dari dalam individu (faktor personal),dan faktor-faktor berpengaruh yang datang dari luar individu (faktor environmental).

McDougall menekankan pentingnya faktor personal dalam menentukan interaksi sosial dalam membentuk perilaku individu. Menurutnya, faktor-faktor personallah yang menentukan perilaku manusia.

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Manusia

Ada dua macam psikologi sosial.
1.Psikologi sosial dengan huruf P besar
2.psikologi sosial dengan huruf S besar

Kedua pendekatan ini menekankan faktor-faktor psikologis dan faktor-faktor sosial. Atau dengan istilah lain faktor-faktor yang timbul dari dalam individu (faktor personal),dan faktor-faktor berpengaruh yang datang dari luar individu (faktor environmental).
McDougall menekankan pentingnya faktor personal dalam menentukan interaksi sosial dalam membentuk perilaku individu. Menurutnya, faktor-faktor personallah yang menentukan perilaku manusia.
Menurut Edward E. Sampson, terdapat perspektf yang berpusat pada persona dan perspektif yang berpusat pada situasi. Perspektif yang berpusat pada persona mempertanyakan faktor-faktor internal apakah, baik berupa instik, motif, kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskan perilaku manusia. Secara garis besar terdapat dua faktor.

Motif Sosiogenesis Konsepsi Manusia

Motif sosiogenesis disebut juga dengan motif sekunder sebagai lawan motif primer (motif biologis). Berbagai klasifikasi motif sosiogenesis :
 
W.I Thomas dan Florian Znanieckci :
1. Keinginan memperoleh pengalaman baru
2. Keinginan untuk mendapatkan respons
3. Keinginan akan pengakuan
4. Keinginan akan rasa aman
 
David McClelland :
1. Kebutuhann berprestasi (need for achievement)
2. Kebutuhan akan kasih sayang (need for affiliation)
3. Kebutuhan berkuasa (neef for power)

Abraham Maslow :
1. Kebutuhan akan rasa aman (safety needs)
2. Kebutuhan akan keterikatan dan cinta (belongingness and love needs)
3. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
4. Kebutuhan untuk pemenuhan diri (self-actualization)

Sejarah Psikologi


Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasiikan laboratoriumnya tahun 1879 – yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu – pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelekstual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.

Berdasarkan pandangan tersebut, bagian Sejarah Psikologi ini akan dibagi ke dalam beberapa periode dengan berbagai tokohnya.

Psikologi sebagai bagian dari filsafat

Media Transmisi Non Fisik Terestrial

Media Transmisi Non Fisik Terestrial adalah media transmisi dalam bentuk gelombang radio yang perambatannya tidak jauh atau seolah-olah sejajar dengan bumi (tidak termasuk transmisi satelit)
Pemakaian gelombang radio sebagai media transmisi biasanya ditentukan berdasarkan frekuensi/panjang gelombang

Frekuensi adalah banyaknya getaran yang melewati titik tertentu dalam suatu interval waktu yang berlainan
Satuan frekuensi disebut : Heartz sesuai penemu gelombang elektromagnetik : Heinrich Hertz ( Jerman)
Frekuensi ini berbanding terbalik dengan panjang gelombang sesuai dengan rumusnya :

kecepatan
Frekuensi = ————–
gelombang

Pengantar Teknologi Komunikasi

Komunikasi
 
Setiap manusia tidak akan mungkin dapat hidup sendiri dan selalu akan memerlukan bantaun orang lain dalam menjalani kehidupan di dunia
Agar dapat berlangsung kehidupan yang serasi dalam kelompok manusia, maka manusia perlu untuk saling bertukar informasi
 
Saling bertukar informasi atau berita yang berjalan lancar dan terus menerus dikenal dengan istilah Komunikasi
 
Komunikasi berasal dari bahasa Latin : Communis = sama (common). Komunikasi berarti kita saling berusaha mengadakan suatu kesamaan (commoness) dengan orang lain. Ini berarti bahwa kita sedang berusaha memberikan informasi, atau pendapat kepada orang lain. Dan orang lain (penerima) informasi tersebut sedang berusaha mengerti isi informasi yang diterimanya

Sejarah Perkembangan Teknologi Komunikasi


Pendahuluan
Kata Teknologi berasal dari asal kata latin Texere yang berarti to weave (menenun) atau to construct (membangun) (Rogers, 1986)
Kata Teknologi tidak hanya terbatas kepada pengguna mesin-mesin, meskipun dalam pengertian sempit sering digunakan keterkaitan teknologi dan mesin dalam bahasa sehari-hari.
Technology is a design for instrumental action that reduces the uncertainly in the course-effect relationships invalved in achieving a desired outcome.
Sebuah teknologi biasanya terdiri dari aspek Hardware (perangkat keras) dan Software(Perangkat Lunak).
Salah satu jenis teknologi adalah Teknologi Komunikasi

Teknologi Komunkasi dan Bahasa

n Teknologi Komunikasi adalah peralatan perangkat keras; struktur-struktur organisasional dan nilai-nilai sosial yang dikoleksi, diproses dan menjadi pertukaran informasi individu-individu dengan individu-individu lainnya.

Evolusi Media Menuju Masyarakat Informasi

PENGERTIAN
Evolusi : adalah perubahan yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan dalam waktu yang lama

PENGANTAR
Sampai dua ratus tahun yang lalu ekonomi dunia bersifat agraris dimana salah satu ciri utamanya adalah tanah merupakan faktor produksi yang paling dominan. Sesudah terjadi revolusi industri, dengan ditemukannya mesin uap, ekonomi global ber-evolusi ke arah ekonomi industri dengan ciri utamanya adalah modal sebagai faktor produksi yang paling penting. Menjelang peralihan abad sekarang inl, cenderung manusia menduduki tempat sentral dalam proses produksi, karena tahap ekonomi yang sedang kita masuki ini berdasar pada pengetahuan (knowledge based) dan berfokus pada informasi (information focused).

Model Komunikasi Menurut Para Ahli


Sebelumnya udah ada ne tentang model- model komunikasi..tapi knapa yakk gw masii post lagi ne model..tap gpp dah biar temen2 tambah pinta dan juga nambah referensi juga kali ajah berguna untuk tugas2 dari dosen hee...nah yaudah ane mulai ye..!!

Menurut Om Sereno dan Mortensen, suatu model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Suatu model merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam “dunia nyata”.

B. Aubrey Fisher mengatakan, model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari fenomena yang dijadikan model.

Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr. mengatakan bahwa model membantu merumuskan suatu teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena hubungan antara model dengan teori begitu erat, model sering dicampuradukkan dengan teori

Model-Model Komunikasi

TEORI – TEORI KOMUNIKASI PADA TAHAP AWAL

Menurut Effendy (2003) teori dan model komunikasi yang tampil pada tahun awal sekitar dekade 1940-an dan 1950-an adalah sebagi berikut :
 
1. Lasswell’s Model (Model Lasswell)
Teori komunikasi yang dianggap paling awal (1948). Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan : Who says in which channel to whom with what effect (Siapa mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa). Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik : Lasswell itu merupakan unsur-unsur proses komunikasi yaitu Communicator (komunikator), Message (pesan), Media (media), Receiver (komunikan/penerima), dan Effeck (efek).
 
Adapun fungsi komunikasi menurut Lasswell adalah sebagai berikut :
The surveillance of the environment (pengamatan lingkungan)
The correlation of the parts of society in responding to the environment (korelasi kelompok-kelompok dalam masyarakat ketika menanggapi lingkungan).
The transmission of the social heritage from one generation to the next (transmisi warisan sosial dari generasi yang satu ke generasi yang lain).

2. S-O-R Theory (Teori S-O-R)
Teori S-O-R singkatan dari Stimulus-Organism-Response ini semua berasal dari psikologi. Objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi afeksi dan konasi.
Menurut stimulus response ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah ;
Pesan (stimulus, S)
Komunikan (organism, O)
Efek (Response, R)
 

Monday, July 23, 2012

Dasar - Dasar Logika

Pikiran manusia pada hakikatnya selalu mencari dan berusaha untuk memperoleh kebenaran. Karena itu pikiran merupakan suatu proses. Dalam proses tersebut haruslah diperhatikan kebenaran bentuk dapat berpikir logis. Kebenaran ini hanya menyatakan serta mengandaikan adanya jalan, cara, teknik, serta hukum-hukum yang perlu diikuti. Semua hal ini diselidiki serta dirumuskan dalam logika.
 
Secara singkat logika dapat dikataka sebagai ilmu pengetahuan dan kemampuian untuk berpikir lurus. Ilmu pengetahuan sendiri adalah kumpulan pengetahuan tentang pokok tertentu. Kumpulan ini merupakan suatu kesatuan yang sistematis serta memberikan penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Penjelasan ini terjadi dengan menunjukkan sebab musababnya.

Logika juga termasuk dalam ilmu pengetahuan yang dijelaskan diatas. Kajian ilmu logika adalah azas-azas yang menentukan pemikiran yang lurus, tepat, dan sehat. Agar dapat berpikir seperti itu, logika menyelidiki, merumuskan, serta menerapkan hukum-hukum yang harus ditepati. Hal ini menunjukkan bahwa logika bukanlah sebatas teori, tapi juga merupakan suatu keterampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran dalam praktek. Ini sebabnya logika disebut filsafat yang praktis.
 

Dunia Pers dan Blogger


Tahun 1994, semasa tinggal di AS, adalah saat pertamakali saya mengenal internet dan alamat email. Di koran-koran, seniman karikatur mengejek para intelektual yang sedang mabuk kepayang dengan internet dan Information Super Highway. Antara lain digambarkan karikatur orang-orang berkenalan, bersalaman, tapi bukannya tukar menukar alamat rumah atau kantor, melainkan alamat email. Empat belas tahun yang lalu, itu amat lucu.

Sekarang, setiap ketemu orang, yang ditanyakan pada saya adalah: ”Sudah punya alamat di Face Book?” Atau, ”Ikut Face Book ya? Alamatmu apa?”. Bertemu pelukis Hardi di Bogor, Tofan wartawan Jawa Pos, atau ponakan yang seorang banker di Jakarta, yang ditanya alamat FaceBook. Alamat rumah, no telpon, fax, HP, alamat email, sudah kadaluarsa. Apa boleh buat, saya tak punya alamat FaceBook, jadi, bagi sementara orang, saya sudah amat sangat ketinggalan. Sementara itu, beberapa orang lain menganggap mereka yang terobsesi dengan Friendster atau FaceBook sebagai kaum ”narsis”.

Komunikasi Intrapersonal


Dalam komunikasi intrapersonal, akan dijelaskab bagaimana orang menerima informasi, mengolahnya, menyumpannya dan menghasilkannya kembali. Proses pengolahan informasi, yang di sini kita sebut komunikasi intrapersonal meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir.

1.1 Sensasi

Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.”

Definisi sensasi, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Kita mengenal lima alat indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam indera penerima, sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal dari dunia luar (eksternal) atau dari dalam diri (internal). Informasi dari luar diindera oleh eksteroseptor (misalnya, telinga atau mata). Informasi dari dalam diindera oleh ineroseptor (misalnya, system peredaran darah). Gerakan tubuh kita sendiri diindera oleg propriseptor (misalnya, organ vestibular).

Komunikasi Intrapersonal


Dalam komunikasi intrapersonal, akan dijelaskab bagaimana orang menerima informasi, mengolahnya, menyumpannya dan menghasilkannya kembali. Proses pengolahan informasi, yang di sini kita sebut komunikasi intrapersonal meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir.

1.1 Sensasi

Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.”

Definisi sensasi, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Kita mengenal lima alat indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam indera penerima, sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal dari dunia luar (eksternal) atau dari dalam diri (internal). Informasi dari luar diindera oleh eksteroseptor (misalnya, telinga atau mata). Informasi dari dalam diindera oleh ineroseptor (misalnya, system peredaran darah). Gerakan tubuh kita sendiri diindera oleg propriseptor (misalnya, organ vestibular).

Komunikasi Lintas Budaya

Komunikasi Lintas Budaya

Mengapa kita mempelajari Komunikasi Lintas Budaya?

1. untuk menghindari gegar budaya

2. untuk menghindari kesalahpahaman

3. untuk mengindari pertentangan

Sistem Politik Indonesia

Dalam perspektif sistem, sistem politik adalah subsistem dari sistem sosial. Perspektif atau pendekatan sistem melihat keseluruhan interaksi yang ada dalam suatu sistem yakni suatu unit yang relatif terpisah dari lingkungannya dan memiliki hubungan yang relatif tetap diantara elemen-elemen pembentuknya. Kehidupan politik dari perspektif sistem bisa dilihat dari berbagai sudut, misalnya dengan menekankan pada kelembagaan yang ada kita bisa melihat pada struktur hubungan antara berbagai lembaga atau institusi pembentuk sistem politik. Hubungan antara berbagai lembaga negara sebagai pusat kekuatan politik misalnya merupakan satu aspek, sedangkan peranan partai politik dan kelompok-kelompok penekan merupakan bagian lain dari suatu sistem politik. Dengan merubah sudut pandang maka sistem politik bisa dilihat sebagai kebudayaan politik, lembaga-lembaga politik, dan perilaku politik.

Model sistem politik yang paling sederhana akan menguraikan masukan (input) ke dalam sistem politik, yang mengubah melalui proses politik menjadi keluaran (output). Dalam model ini masukan biasanya dikaitkan dengan dukungan maupun tuntutan yang harus diolah oleh sistem politik lewat berbagai keputusan dan pelayanan publik yang diberian oleh pemerintahan untuk bisa menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat. Dalam perspektif ini, maka efektifitas sistem politik adalah kemampuannya untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyat.

Dramaturgi


1945:Tahun dimana, Kenneth Duva Burke(May 5, 1897 – November 19, 1993) seorang teoritis literatur Amerika dan filosof memperkenalkan konsep dramatisme sebagai metode untuk memahami fungsi sosial dari bahasa dan drama sebagai pentas simbolik kata dan kehidupan sosial. Tujuan Dramatisme adalah memberikan penjelasan logis untuk memahami motif tindakan manusia, atau kenapa manusia melakukan apa yang mereka lakukan (Fox, 2002).Dramatisme memperlihatkan bahasa sebagai model tindakan simbolik ketimbang model pengetahuan (Burke, 1978). Pandangan Burke adalah bahwa hidup bukan seperti drama, tapi hidup itu sendiri adalah drama. 1959: The Presentation of Self in Everyday Life Tertarik dengan teori dramatisme Burke, Erving Goffman (11 Juni 1922 – 19 November 1982), seorang sosiolog interaksionis dan penulis, memperdalam kajian dramatisme tersebut dan menyempurnakannya dalam bukunya yang kemudian terkenal sebagai salah satu sumbangan terbesar bagi teori ilmu sosial The Presentation of Self in Everyday Life. Dalam buku ini Goffman yang mendalami fenomena interaksi simbolik mengemukakan kajian mendalam mengenai konsep Dramaturgi.

Proses Komunikasi


Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).

Proses Komunikasi, banyak melalui perkembangan. Pada penjelasan ini, akan dijelaskan berbagai proses komunikasi melalui model-model komunikasi itu sendiri :

1.1Model Komunikasi Aristoteles

Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama :
1. Pembicara, yaitu orang yang menyampaikan pesan
2. Apa yang akan dibicarakan (menyangkut Pesan nya itu sendiri)
3. Penerima, orang yang menerima pesan tersebut.

Proses Sosial dan Interaksi Sosial

Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbale-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.

Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interkasi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama.

Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial

Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial(yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial) karena interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi anatara kelompo tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya

Defenisi Komunikasi dan Tingkatan Proses Komunikasi


Kata atau istilah “komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”) berasal dari Bahasa Latin “communicatus” yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”.Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.Menurut Webster New Collogiate Dictionary dijelaskan bahwa komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku”. Berikut ini adalah bebarapa definsi tentang ilmu komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :Hovland, Janis & Kelley Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak.Berelson & Steiner Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain

Harold Lasswell Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa” “mengatakan “apa” “dengan saluran apa”, “kepada siapa” , dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”.(who says what in which channel to whom and with what effect).

Barnlund Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.

Hubungan Internal


Tentu saja, aspek yang amat penting bagi kesuksesan organisasi adalah karyawan. Sebelum ada hubungan dengan konsumen, pelanggan, lingkungan, investor dan pihak lain di luar organisasi, manajemen harus terlebih dahulu memerhatikan orang2 yang bekerja pada mereka - yakni para karyawan. karena itu, CEO di dalam organisasi sering memandang karyawan mereka sebagai “publik nomor satu” atau “aset organisasi paling penting,” dan mereka berusaha menciptakan “kultur organisasi” yang bisa menarik danmempertahankan karyawan atau pekerja yang produktif. Bagian dari praktik PR ini dinamakan hubungan internal.

Ahhli hubungan internal bekerja di bagian “komunikasi karyawan,” “hubungan karyawan,” atau “hubungan internal.” mereka ini merancang dan mengimplementasikan program komunikasi internal dengan tujuan agar karyawan tetap mendapat informasi baru dan tetap termotivasi, serta menciptakan kultur organisasi. Menurut Jon Iwata, wakil presiden komunikasi di IBM, “Ketika kami berbicara tentang komunikasi karyawan, kami benar-benar memikirkannya dalam term kultur korporat - bagaimana pekerjaan diselesaikan dalam perusahaan kami, bagaimana kami memandang sesuatu yang ada di sini.” dia menunjukan bahwa CEO selalu memainkan peran penting.”CEO harus membuat bisnisnya berjalan dan dilaksanakan, dan untuk itu dibutuhkan karyawan. Agar hasil tercapai, maka karyawan harus bersama anda.”